Rabu 30 Jan 2019 21:35 WIB

Pengamat: Dukungan PBB akan Perkuat Jokowi di 4 Provinsi

Keputusan PBB mendukung Jokowi-Ma'ruf dinilai susah sesuai mekanisme partai.

Yusril Ihza Mahendra (kanan)
Foto: Republika TV/Fian Firatmaha
Yusril Ihza Mahendra (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dukungan Partai Bulan Bintang (PBB) kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin akan memperkuat basis suara paslon nomor urut 01 itu di empat provinsi. Keempat provinsi itu yakni Sumatera Barat, Aceh, Jawa Barat, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Dukungan PBB terhadap Jokowi-Ma'ruf jelas akan memperkuat basis suara di empat provinsi tersebut, di mana Jokowi pernah mengalami kekalahan lima tahun lalu," kata pengamat politik The Habibie Center, Bawono Kumoro, di Jakarta, Rabu (30/1).

Menurut dia, keputusan politik PBB mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf tentu sudah sesuai dengan mekanisme internal partai, anggaran dasar dan anggaran rumah tangga. Dalam aturan internal partai, kewenangan untuk memutuskan pasangan calon presiden dan wakil presiden melalui rapat pleno dewan pimpinan pusat.

Ia berpendapat alasan PBB mendukung Jokowi-Ma'ruf agar dapat terbantu lolos ambang batas parlemen di pemilu mendatang cukup masuk akal.

"Mungkin setelah melakukan evaluasi terhadap perjalanan partai di bawah kepemimpinan MS Kaban selama dua periode terakhir, Prof Yusril melihat dukungan PBB terhadap Prabowo di pemilu lalu tidak membawa insentif elektoral bagi PBB," ujarnya.

Baca juga, Banyak Caleg PBB Ikuti Yusril Dukung Jokowi.

Prabowo dan Partai Gerindra dinilai tidak memberikan kontribusi apa-apa dalam menolong PBB untuk lolos ambang batas parlemen di Pemilu 2014.

Mengenai maklumat Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab agar para pengurus FPI yang menjadi caleg PBB untuk mengundurkan diri massal, kata dia, sah-sah saja.   "Tetapi belum tentu efektif menggerus suara PBB di pemilu mendatang karena ikon utama partai ini tidak lain adalah Yusril Ihza Mahendra sebagai ketua umum partai," ucapnya

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement