Rabu 30 Jan 2019 18:14 WIB

Jembatan Ini Diberi Nama Jembatan Jokowi, Ini Kata Presiden

Jembatan ini melintang di atas Sungai Citarum

Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri BUMN Rini Soemarno (kiri) membeli keripik dagangan warga usai panen raya udang di Muara Gembong, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (30/1/2019),
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri BUMN Rini Soemarno (kiri) membeli keripik dagangan warga usai panen raya udang di Muara Gembong, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (30/1/2019),

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Presiden Joko Widodo tidak keberatan namanya digunakan untuk menamai jembatan yang dibangun di Kecamatan Muara Gembong Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Jembatan yang melintang di atas Sungai Citarum ini dikerjakan sekitar enam bulan lalu. Jembatan ini sudah selesai pengerjaannya dan masyarakat menyebutnya Jembatan Jokowi.  Infrastruktur baru ini menggantikan jembatan gantung yang tidak dapat dilintasi mobil.

"Ya kalau jembatan kecil-kecil gitu nggak apa apa. Saya yang bagian kecil kecil sajalah, yang penting mobil sudah bisa cukuplah," kata Presiden Jokowi kepada wartawan usai meninjau program penyambungan listrik gratis di Kabupaten Bekasi, Rabu (30/1).

Menurut dia, jembatan itu juga merupakan jawaban atas keluhan masyarakat tentang jeleknya akses Bekasi-Jakarta padahal jaraknya hanya 13 km.  Presiden menyebut jembatan itu sebagai jembatan produksi karena menghubungkan lokasi produksi dengan tempat lain.

"Tempat-tempat produksi seperti ini harus diperhatikan sehingga untuk menjual produk seperti udang, ikan dan produk yang lain, bisa lebih cepat sehingga lebih fresh, lebih segar," katanya.

Khusus Jembatan Jokowi, jembatan itu menghubungkan tempat produksi udang dengan daerah lain. Sementara itu menanggapi keluhan warga bahwa jika pembangunan jembatan sudah selesai maka warga di bantaran kali itu akan digusur,  Presiden mengatakan, ia waktu kecil juga tinggal di pinggir kali.

"Tahun 70-an rumah saya di pinggir kali juga digusur,  saya masih teringat. Ya namanya tinggal di pinggir bahaya banjir bandang, air bah itu ada, harus hati-hati," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement