Senin 28 Jan 2019 20:04 WIB

Maruf Minta Polisi Cari Penyebar Indonesia Barokah

Penyebar perlu dicari agar tidak ada saling curiga

Tabloid Indonesia Barokah
Foto: dok. Bawaslu Purwakarta
Tabloid Indonesia Barokah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil presiden nomor urut 01, KH. Ma'ruf Amin menanggapi beredarnya Tabloid Indonesia Barokah. Dia mengatakan, pihak kepolisian harus mencari siapa yang membuat tabloid itu, sehingga tidak ada saling curiga antara tim Capres Prabowo ataupun Capres petahana Joko Widodo.

"Saya pikir itu harus dicari ya siapa yang membuat itu," ujar Kiai Ma'ruf saat ditemui usai menghadiri Rakornas LDNUI di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Senin (28/1).

Dia pun membantah tudingan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi yang menyebut bahwa pihaknya berada dibelakang Tabloid Indonesia Barokah. Kiai Ma'ruf menegaskan bahwa pihaknya tidak terlibat dalam bentuk apapun dalam tabloid tersebut.

"Kita tidak merasa punya cara yang seperti itu," ucap Mustasyar PBNU ini.

Ketua Umum MUI ini menambahkan, penyebaran tabloid tersebut merupakan cara yang tidak terhormat untuk memenangkan Pilpres 2019. Karena itu, pihaknya tidak mungkin melakukannya. "Cara yang tidak terhormat itu bukan bagian daripada tim kampanye kita," kata Kiai Ma'ruf.

Seperti diberitakan Republika.co.id sebelumnya, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno memiliki dugaan terkait pelaku di balik maraknya penyebaran tabloid Indonesia Barokah. BPN menduga jika dalang di balik tabloid itu adalah Wakil Direktur Komunikasi Politik Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Irfan Wahid alias Ipang Wahid.

"Ya, itu patut diduga, terindikasi. Makanya kita tunggu klarifikasi Mas Ipang," kata Juru Bicara BPN Andre Rosiade saat di konfirmasi, Ahad (28/1).

Andre mengatakan, dugaan nama Ipang muncul setelah melacak rekam jejak digital. Investigasi dilakukan tim IT BPN terhadap website indonesiabarokah.com. Dia melanjutkan, hasilnya ada kesamaan logo antara website dengan dengan tabloid yang disebarkan ke sejumlah masjid dan mushala itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement