Senin 28 Jan 2019 18:47 WIB

Polisi Masih Dalami Penyebab Kecelakaan Bus Bima Suci

Korban luka ringan sudah mulai meninggalkan rumah sakit.

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Friska Yolanda
Kakorlantas Mabes Polri Irjen Pol Refdi Andri, saat menjenguk korban selamat laka lantas Bus Bima Suci, di RSU MH Thamrin, Purwakarta, Senin (28/1).
Foto: Republika/Ita Nina Winarsih
Kakorlantas Mabes Polri Irjen Pol Refdi Andri, saat menjenguk korban selamat laka lantas Bus Bima Suci, di RSU MH Thamrin, Purwakarta, Senin (28/1).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Jajaran kepolisian masih mendalami penyebab kecelakaan maut Bus Bima Suci dengan nomor polisi A 7520 CS, di KM 70+400 Tol Cipularang. Hingga saat ini, institusi ini secara marathon menyelidiki kasus itu. Namun, ada empat faktor yang jadi fokus perhatian.

Kepala Korlantas Mabes Polrsi Irjen Pol Refdi Andri, mengatakan, polisi belum dapat menyimpulkan penyebab kecelakaan karena masih mengumpulkan keterangan dari saksi mata. "Langkah kami, yaitu mengevakuasi korban, lalu olah TKP (tempat kejadian perkara) dan mendalami keterangan-keterangan dari saksi yang bisa menerangkan kejadian tersebut," ujar Refdi, disela-sela kunjungan korban ke RSU MH Thamrin, Senin (28/1).

Empat faktor yang didalami itu, lanjutnya, mengenai indikasi kelalaian sopir atau human error. Namun, berdasarkan keterangan sementara dari sopir, malam sebelum kejadian, sopir bus istirahat cukup baik karena pada hari sebelumnya sopir bus tidak bekerja.

Selain itu, laju kendaraan menurut sopir juga dalam kecepatan standar antara 60-80 kilometer per jam. Kecepatan kendaraan ini juga dibenarkan oleh penumpang yang selamat dan bisa menjelaskan soal masalah ini.

Lalu, sebelum kejadian, bus ini sempat istirahat sejenak di rest area KM 72. Di lokasi itu, sopir juga mengecek kendaraan, isi bahan bakar dan menaikan penumpang. Akan tetapi, dua kilometer dari tempat istirahat itu, bus tersebut mengalami kecelakaan. 

Selain faktor human error, lanjutnya, ada tiga fokus faktor lainnya yang jadi bahan pendalaman. Yaitu, kelaikan kendaraan, faktor jalan, serta faktor cuaca. Mengingat, saat kejadian kecelakaan pada 09.30 WIB itu, situasi di sekitar lokasi sedang turun hujan.

"Segala faktor penyebab, kami telah identifikasi, baik faktor manusia, kendaraan, jalan dan termasuk cuaca. Untuk hasil olah TKP, akan keluar 1x24 jam," ujar Refdi.

Bus tersebut mengangkut 34 orang termasuk sopir. Tujuh orang meninggal dunia dan sisanya luka-luka.

Berdasarkan pantuan Republika.co.id, keluarga korban mulai berdatangan ke RSU MH Thamrin, RSU Siloam dan RS Ramahadi. Korban yang luka ringan satu per satu sudah diperkenankan dibawa pulang oleh keluarganya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement