Senin 28 Jan 2019 18:21 WIB

Kemenkes: Musim Hujan, Populasi Nyamuk DBD tak Terkendali

Masyarakat diminta melakukan pemberantasan sarang nyamuk.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Nur Aini
Nyamuk. Ilustrasi
Foto: Independent
Nyamuk. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan peralihan musim dari kemarau ke penghujan menjadi salah satu penyebab meningkatnya jumlah populasi nyamuk. Dampaknya, penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) pun ikut melonjak saat ini di berbagai daerah di Indonesia.

Direktur Penyakit Menular dan Zoonotik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan kasus DBD tergantung pada populasi nyamuk. Bila kemarau, angka kasus DBD rendah karena populasi nyamuk sedikit. Kondisi itu berbanding terbalik saat musim penghujan tiba. Ia menyebut satu ekor nyamuk betina berpeluang menelurkan sekitar 200 nyamuk.

"Kalau musim hujan jadi tidak terkendali. Tanpa PSN 3M-Plus (Pemberantasan Sarang Nyamuk, Menguras, Menutup, Mengubur) maka sulit kendalikan. Karena kemarau telur nyamuknya kering, begitu hujan sedikit langsung netas," katanya pada Republika.co.id, Senin (28/1).

Ia menilai peralihan musim yang saat ini terjadi mendorong bertambahnya populasi nyamuk secara signifikan. Walau begitu, ia memprediksi populasi nyamuk bakal kembali turun di puncak musim hujan.

"Tapi nanti musim puncak hujan bisa mulai turun populasi nyamuk. Ini karena peralihan dari kemarau ke hujan," ujarnya.

Di sisi lain, perilaku hidup bersih lewat program PSN 3M-Plus bermanfaat menekan kasus DBD. Ia menyebut program itu berjalan dengan baik hingga mampu menurunkan kasus DBD di DKI Jakarta, Kaltim, dan Yogyakarta. Ia mengimbau masyarakat untuk kembali menjalankan PSN 3M-Plus.

"Efektif atau nggaknya bukan nyamuk atau imun penyakitnya, tapi perilaku hidup bersih yang belum optimal, apalagi di daerah padat penduduk. Perilaku buang sampah, kalau ada sesuatu yang bisa tampung air sedikit saja maka bisa jadi tempat perindukan nyamuk. Misalnya gantungan-gantungan vas bunga dan pot tanaman," jelasnya.

Ia meyakini giat fogging dan penebaran bubuk abate dalam PSN 3M-Plus bakal mampu menghalau penyakit DBD di suatu daerah. Sebab, Kemenkes rutin menguji kemampuan insektisidanya agar tetap efektif membunuh nyamuk.

"Setiap 4 tahun sekali ada rotasi biar nyamuk tidak resisten, jadi masih efektif kok. Karena beberapa daerah yang responnya baik tidak ada penambahan kasus besar, masih bisa dikendalikan," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement