REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menagih komitmen caleg partai Koalisi Indonesia Kerja (KIK) untuk memenangkan pasangan calon (paslon) Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Banyuwangi, Jawa Timur. PDIP meminta caleg untuk tidak mementingkan ego pribadi.
"Jadi hilangkan ego kita masing-masing karena ego kita sudah menyatu menjadi ego nasional atau kepentingan nasional," kata Sekretaris Jendral PDIP Hasto Kristiyanto saat memberikan sambutan dalam kegiatan konsolidasi kader dan relawan KIK di Banyuwangi, Senin (28/1).
Hasto berharap sesama parpol pendukung maupun relawan bisa bekerja sama untuk memenangkan pasangan calon nomor urut 01. Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) itu mengatakan, belajar dari pengalaman pada 2014, Jokowi hanya mendapat dukungan dari beberapa partai politik di DPR.
Dia mengatakan, hal ini belum menjamin kekuasaan 50 plus 1 di parlemen. Sebab, dia melanjutkan, sejumlah kebijakan Jokowi dihambat karena tidak ada pimpinan DPR maupun alat kelengkapan dewan dari partai politik koalisi pendukung Jokowi.
"Jadi, untuk memastikan Jokowi-Kiai Ma'ruf ke depan menjadi kuat, maka dengan kekuatan gotong royong mari ciptakan tidak hanya dukungan rakyat yang kuat, tapi juga parpolnya," kata Hasto.
Komitmen serupa juga diharapkan dari Ketua PCNU Banyuwangi Ali Maki Zaini. Dia mengatakan, sejauh ini masih ada caleg yang terkadang berat untuk mengampanyekan Jokowi-Ma'ruf. Dia mengatakan, mereka takut pencalegan mereka tidak sukses.
"Jadi saya mohon pada teman-teman partai, saya atas nama teman-teman bukan di struktur partai dan saya harap di struktural partai yang tergabung dalam koalisi untuk hilangkan ego sektoral demi Indonesia dan Pancasila," katanya.
Konsolidasi dilakukan dalam rangka pemenangan Pilpres 2019. Temu kader dan relawan KIK itu dilakukan sebagai kegiatan penutup dari safari kebangsaan keenam yang dilakukan PDIP dan Tim Kampanye Nasional (TKN). Konsolidasi juga dilakukan guna memenuhi target perolehan suara di Banyuwangi dan Jawa Timur sebesar 70 persen.
Dewan Pembina Tim Kampanye Daerah (TKD) Abdullah Azwar Anas mengungkapkan, berdasarkan survei, sejauh ini elektabilitas pasangan Jokowi-Ma'ruf telah mencapai 50 persen. Angka itu, berbanding jauh dengan tingkat keterpilihan oposisi sebesar 20 persen. Pemilih yang belum menetapkan pilihan sebesar 30 persen.