REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Pesta diskon terbesar di Lombok dan Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), Lombok Sumbawa Great Sale (LSGS) 2019 yang sedianya digelar pada 27 Januari hingga 28 Februari kemungkinan akan diperpanjang menjadi dua bulan hingga akhir Maret. Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi NTB Rosiady Sayuti menyarankan LSGS 2019 diperpanjang hingga dua bulan agar lebih maksimal.
Dia menilai, penyelenggaraan LSGS 2019 yang hanya sebulan tidak akan efektif karena calon wisatawan tidak memiliki cukup waktu menyusun liburan ke NTB.
"Kalau hanya sebulan, waktu merencanakan bepergian saya yakin tidak cukup, saya menyarankan paling tidak dua bulan, kreasinya seperti apa para pelaku industri jauh lebih paham," ujar Rosiady usai pembukaan LSGS 2019 di Hotel Lombok Raya, Mataram, NTB, Ahad (27/1) malam.
Rosiady menyebutkan, waktu selama dua bulan bisa dimaksimalkan Dinas Pariwisata (Dispar) NTB dalam mempromosikan LSGS 2019 hingga ke luar negeri. Rosiady melanjutkan, Dispar NTB tidak bisa hanya bergantung dari promosi ke luar negeri yang dilakukan Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Terlebih, NTB sendiri memiliki Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) yang bertugas untuk mempromosikan destinasi wisata.
"Bila perlu dana BPPD yang sekian miliar kalau masih ada, 70 persennya dibuat untuk promosi ke luar negeri sehinga gaung pariwisata kita betul-betul terdengar dan memengaruhi orang," kata Rosiady.
LSGS 2019 sendiri resmi dibuka pada Ahad (27/1) malam di Hotel Lombok Raya, Kota Mataram, dengan menghadirkan sejumlah kesenian daerah dan pelaku industri wisata yang menawarkan potongan harga menarik selama ajang LSGS 2019 berlangsung.
Ajang yang sudah memasuki tahun ketiga ini merupakan program andalan Pemprov dalam menarik wisatawan saat masa //low season// dengan memberikan potongan harga hingga 70 persen dari hotel, travel, pusat perbelanjaan, restoran, hiburan, dan UMKM.
Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Muhammad Faozal mengatakan, ajang yang digelar selama sekira sebulan, dari 27 Januari hingga 28 Februari, akan diikuti sekira 120 tenant dari hotel, travel, pusat perbelanjaan, restoran, hiburan, dan UMKM. Jumlah peserta LSGS 2019 mengalami peningkatan dibanding LSGS 2018 yang hanya diikuti 70 tenant.
"LSGS tahun ini tidak hanya berpusat di Mataram, tapi juga diikuti dari desa wisata dan homestay di luar Mataram seperti Tete Batu dan Senggigi," ujar Faozal.
Faozal menargetkan, transaksi selama penyelengaraan ajang LSGS 2019 mampu menyentuh angka Rp 20 miliar. Dengan perpanjangan waktu LSGS, tentu nilai transaksi diperkirakan akan semakin meningkat.
Selain memberikan potongan harga menarik, para wisatawan yang datang ke NTB selama LSGS 2019, lanjut Faozal, berkesempatan mendapat doorprize berupa sepeda motor hingga umrah.
"Ya ini salah satu upaya kami dalam menghadapi masa low season dan juga percepatan pemulihan sektor pariwisata NTB pascagempa tahun lalu," kata Faozal.