REPUBLIKA.CO.ID, KENDAL -- Hujan yang turun sepanjang Sabtu (26/1) sore hingga Ahad (27/1) dini hari di sebagian wilayah Jawa Tengah mengakibatkan sejumlah sungai tidak mampu menampung debit air. Akibatnya genangan banjir terjadi di sejumlah titik di jalur utama pantai utara (pantura) Jawa Tengah, mulai dari Kabupaten Kendal hingga Kota Pekalongan.
Informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kendal menyebutkan, hingga Ahad pagi, genangan banjir terjadi di sejumlah kecamatan. "Masing- masing di wilayah Kecamatan Kendal, Rowosari, Weleri serta wilayah Kecamatan Patebon," ungkap Kepala BPBD Kabupaten Kendal, Sigit Sulistyo.
Berdasarkan pantauan BPBD Kabupaten Kendal di lapangan, genangan di wilayah Kecamatan Kendal masih terpantau di lingkungan kantor Setda Kabupaten Kendal. Selain itu juga di Kelurahan Pekauman, Pegulon, Patukangan, Kebondalem dan Kelurahan Langenharjo. Genangan air bervariasi antara 20 hingga 30 sentimeter.
Selain mulai masuk ke kawasan pemukiman dan rumah-rumah warga, genangan air juga menutup jalur utama pantura di wilayah kota Kendal.
"Akibatnya arus lalu lintas dalam kota Kendal terjadi perlambatan di titik-titik jalan raya yang tergenang air ," ungkapnya.
Di Kecamatan Rowosari genangan air terpantau di Desa Gempolsewu, Jatipurwo, Gebanganom serta Desa Rowosari dengan ketinggian air antara 30 hingga 40 sentimeter. Di Kecamatan Weleri genangan air masih terpantau di jalan utama Weleri, Desa Penyangkringan dan Desa Sumberagung dengan ketinggian air bervariasi antara 20 hingga 40 sentimeter.
Sedangkan di Kecamatan Patebon genangan air masih terpantau di wilayah Desa Purwokerto, dengan ketinggian mencapai 40 sentimeter. "Masyarakat diimbau untuk terus mewaspadai lingkungannya masing-masing mengingat hujan dengan intensitas ringan hingga sedang masih berlangsung di wilayah Kendal," tambah Sigit.
Sementara itu, dari wilayah Kecamatan Pekalongan Utara dan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan juga terpantau genangan banjir. Hujan dengan intensitas tinggi terjadi pada Sabtu sore hingga Ahad pukul 04.30 WIB mengakibatkan luapan hulu sungai yang ada di wilayah Kota Pekalongan.
Masing-masing sungai Bremi, sungai Loji dan sungai Banger meluap hingga mengakibatkan pemukiman warga yang berada di kawasan DAS masih tegenang. Air mulai masuk ke permukiman warga pada Ahad dini hari pukul 00.15 WIB dan lokasi yang terdampak meliputi Kota Pekalongan.
"Tetapi genangan banjir terparah terpantau di Kecamatan Pekalongan Utara dan Kecamatan Pekalongan Barat," ungkap Kepala BPBD Kota Pekalongan, Suseno.
Akibatnya, dilaporkan sebanyak 215 warga mengungsi. "Saat ini mereka menempati posko darurat masjid Al Karomah, mushala Al Ikhlas, Balai Kelurahan Tirto serta Markas PMI kota Pekalongan," jelasnya.
Hingga saat ini, potensi SAR gabungan masih melakukan evakuasi warga yang terdampak. "Ini berdasarkan informasi
Tim asessment PMI kota Pekalongan," ucapnya.