Ahad 27 Jan 2019 08:31 WIB

Kemensos Turunkan Tim Psikososial ke Sulsel

Sebanyak 12 petugas diturunkan

Tim relawan mengevakuasi warga korban banjir di Kelurahan Paccerakkang, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (22/01/2019).
Foto: Antara/Sahrul Manda Tikupadang
Tim relawan mengevakuasi warga korban banjir di Kelurahan Paccerakkang, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (22/01/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR  - Kementerian Sosial menurunkan tim yang memberikan layanan dukungan psikososial (LDP) ke Sulawesi Selatan. Tim ini bertugas untuk mengurangi trauma korban akibat bencana banjir, longsor dan angin kencang di daerah tersebut.

"Sebanyak 12 petugas diturunkan, terdiri dari tim LDP pusat, tenaga kesejahteraan sosial kecamatan (TLSK), pendamping PKH dan pekerja sosial untuk memberikan dukungan psikososial," kata Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat di Makassar, Sulsel, Ahad (27/1).

Layanan dukungan psikososial diberikan di posko yang terintegrasi dengan dapur umum lapangan dan menyebar ke titik pengungsian lainnya. Rata-rata dihadiri 100-300 pengungsi anak-anak maupun ibu-ibu. Pos utama layanan dukungan psikososial berada di pos Masjid Manggali, Gowa dan Posko induk kantor BPBD Kabupaten Kepulauan Selayar.

(BAca: JK Tinjau Lokasi Banjir Sulsel)

Harry mengatakan, layanan psikososial yang diberikan berupa konseling, penyembuhan trauma, intervensi krisis dan pemberian motivasi hidup. Bagi anak-anak diberikan terapi bermain, seperti sulap, game dan lainnya. Selain itu juga diberikan motivasi kepada anak-anak untuk belajar kembali. Tim Kemensos juga melakukan terapi spiritual lewat pengajian dan istighatsah serta meditasi di lokasi pengungsian.

Sebelumnya, Kementerian Sosial telah menyalurkan bantuan tanggap darurat berupa logistik kepada korban bencana senilai Rp1,42 miliar dan jumlah tersebut meningkat menjadi Rp2,67 miliar dengan rincian, bantuan logistik Rp555 juta santunan ahli waris dan Rp700 juta untuk peralatan lingkungan pengungsian.

Hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang melanda wilayah Sulawesi Selatan. Data sementara mencatat 53 kecamatan di 12 kabupaten kota di Sulawesi Selatan mengalami banjir, longsor dan angin kencang.

Data yang dihimpun hingga Sabtu (26/1) pukul 12.00 WIB, tercatat 54 orang meninggal dunia, 25 orang hilang dan 6.757 orang mengungsi serta 2.694 unit rumah hanyut terendam.

Wakil Presiden Jusuf Kalla dijadwalkan meninjau lokasi bencana pada Minggu (27/1) didampingi Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo dan sejumlah pejabat lainnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement