Ahad 27 Jan 2019 07:50 WIB

Dompet Dhuafa Gelar Penyuluhan Gizi Buruk di Lombok Utara

Gizi buruk di Lombok Utara mencapai 217 kasus.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Friska Yolanda
Dompet Dhuafa meluncurkan program Lombok Bangkit pada masa pemulihan pascagempa di Desa Gondang, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Rabu (12/12).
Foto: Dok Dompet Dhuafa
Dompet Dhuafa meluncurkan program Lombok Bangkit pada masa pemulihan pascagempa di Desa Gondang, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Rabu (12/12).

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK UTARA -- Dompet Dhuafa bersama sejumlah dinas dan lembaga di Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, mengadakan kegiatan dengan mengangkat tema stunting dan gizi buruk di kalangan anak sekolah di Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (26/1). Kegiatan yang digelar dua hari tersebut berupa penyuluhan dan program kesehatan sambil menyambut Hari Gizi Nasional yang jatuh pada hari yang sama. 

“Masalah gizi buruk merupakan masalah yang sangat utama di Indonesia. Berdasarkan data riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2018, gizi buruk di Lombok Utara mencapai 217 kasus. Wilayah yang paling banyak ditemukan kasus gizi buruk ada di tiga kabupaten,” kata Direktur Utama Dompet Shuafa Filantropi Imam Rullyawan, Sabtu (26/1). 

Ketiga kabupaten yang dimaksud adalah Lombok Timur sebanyak 38 kasus, Lombok Utara sebanyak 36 kasus, dan Lombok Barat sebanyak 31 kasus. Sementara itu data lainnya dari Riskesdas, pada 2017 kasus gizi buruk melanda 187 orang di Lombok. 

Dalam kegiatan yang dilakukan pada Kamis (24/1) beberapa waktu lalu, Imam mengatakan Dompet Dhuafa telah secara bersamaan mengadakan acara di empat lokasi yang berbeda. Yakni SDN 01 Santong, SDN 02 Santong, SDN 04 Santong, dan MI Bayyinul Ulum Santong dengan mengampanyekan sarapan sebelum berangkat sekolah. 

“Ini acaranya beragam, ada senam sehat, kampanye cuci tangan sebelum makan, cuci tangan pakai sabun, hingga sarapan bersama-sama pada 596 anak,” kata Imam. 

Dinas Kesehatan (Dinkes) Lombok Utara memberi tiga pembahasan terkait masalah gizi buruk pada anak usia sekolah. Pertama tentang pemaparan gizi anak, kedua pengentasan masalah gizi anak, dan ketiga menekankan peran lintas-sektor dalam penanganan masalah tersebut. 

“Dalam penyuluhan ini, selain kita berikan arahan dan masukan, kita juga mengampanyekan makan makanan sehat seperti buah kepada para orang tua anak,” kata Ketua Dinkes Lombok Utara Kaherul Anwar. 

Peringatan Hari Gizi Nasional yang ke-59 ini diharapkan dapat menjadi pemicu untuk program-program kerja sama jangka panjang antar-instansi dalam program pengentasan gizi buruk di Lombok Utara. Dia bersyukur dengan adanya acara tersebut, Dompet Dhuafa secara tidak langsung telah mensosialisasikan program dari fase respons hingga recovery kepada masyarat tentang stunting.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement