Sabtu 26 Jan 2019 20:09 WIB

Bus Sekolah Bogor Setiap Hari Berganti Rute

Bus sekolah gratis ini ingin memberikan hak kepada siswa yang kurang mampu

Wali Kota Bogor Bima Arya
Foto: Republika/Edi Yusuf
Wali Kota Bogor Bima Arya

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Operasional bus sekolah yang sudah diresmikan Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto pada Jumat (25/1) setiap harinya berganti rute. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor, Jawa Barat, Rakhmawati di Bogor, Sabtu (26/1) menyebutkan rute bus sekolah bagi para siswa sudah dijadwalkan dari Senin hingga Jumat.

Untuk Senin mulai dari Katulampa-Bantarjati-Lippo Keboen Raya. Selasa di Salabenda-Solis-Dadali. Rabu di Tajur (Unitex)-Bondongan-Djuanda. Selanjutnya Kamis Ciparigi-KS Tubun-Sukasari. Jumat Semplak (ATS)-Merdeka-Situ Gede. Bus akan berhenti di titik-titik halte.

Ia mengatakan jam operasional dua unit bus sekolah mulai dari pukul 06.00 hingga 07.00 WIB untuk keberangkatan. Sedangkan untuk penjemputan mulai dari pukul 14.00 hingga 15.00 WIB. "Ke depan kita bisa memperbanyak bus sekolah dengan skema bisa bekerja sama dengan angkutan umum terkait, bantuan pusat dan provinsi," ujar Bima. 

Sekretaris Daerah Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat mengapresiasi peluncuran Bus Sekolah yang dilakukan oleh Wali Kota Bogor, Bima Arya. Program ini merupakan salah satu bukti realisasi janji kampanye Bima Arya-Usmar Hariman saat terpilih menjadi kepala daerah 2014.

"Tujuannya, bus sekolah gratis ini ingin memberikan hak kepada siswa yang kurang mampu dari sisi ekonomi untuk mendapatkan pendidikan yang benar, jangan sampai telat, capek berlebihan karena tidak punya ongkos. Kita ingin mereka fokus belajar," ungkap Ade Sarip.

Meski begitu bus sekolah yang tersedia saat ini masih belum bisa mengakomodir seluruh siswa kurang mampu. Menurut data, ada sekitar 400 SMP dan SMA atau SMK yang ada di Kota Bogor. Upaya menambah unit bus sekolah dia mengatakan, akan dianggarkan pada tahun berikutnya.

"Kami meminta jajaran Dinas Pendidikan (Disdik) dan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor untuk melakukan koordinasi terkait teknis di lapangan. Dishub juga harus koordinasi dengan Organda dan sopir angkot, badan hukum supaya tidak miss persepsi di lapangan," jelasnya.

Sebelumnya Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto mengatakan dari sekitar 400 sekolah SMP dan SMA/SMK yang ada di Kota Bogor, baru dibagikan 300 kartu bus sekolah kepada siswa yang menjadi prioritas. Kartu tersebut merupakan akses naik bus sekolah secara gratis. "Nanti penerima kartu akan naik bertahap seiring dengan penambahan jumlah bus, mudah-mudahan berjalan lancar. Kita evaluasi terus," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement