REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Muhammad Riski Aditia (5), bocah asal Kampung Cigugur Tengah RT 04 RW 08, Kelurahan Cigugur Tengah, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi meninggal akibat terserang penyakit demam berdarah dengue (DBD), Kamis (24/1). Anak pasangan Ujang (48) dan Ratna ini menghembuskan nafas terakhir setelah dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibabat.
Sebelumnya, panas yang diderita korban sempat menurun selama empat hari. Namun kemudian sakit kembali hingga akhirnya meninggal akibat terlambat tertangani.
Wali Kota Cimahi, Ajay M Priatna mengimbau kepada orang tua yang anaknya terkena penyakit demam berdarah dengue (DBD) agar tetap intensif merawat anaknya dan tidak terkecoh ketika anaknya sudah terlihat sehat. Sebab dikhawatirkan kembali kesehatannya menurun.
"Saya dengar begitu (anak meninggal karena DBD). Anaknya dibawa ke puskesmas terus pulang dan gak dibawa lagi (ke puskesmas)," ujarnya saat ditemui di Kota Cimahi, Jumat (25/1).
Menurutnya, masyarakat harus terus memantau perkembangan kesehatan anaknya dan pemerintah Kota Cimahi siap memfasilitasi pelayanan bagi warga yang terserang DBD.
Sementara itu, Kepala Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular, Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Romi Abdurakhman mengatakan korban meninggal diagnosanya tidak murni karena Dengue Shock Syndrome. Namun juga karena sakit bronkhopneumoni.
"Berdasarkan keterangan RS Cibabat ada sesak, retraksit, leukosit tinggi dan pas masuk trombositnya 40 ribu (demam hari ke 7, suhu masih tinggi) terus trombosit turun terus, sampai terakhir di posisi 4.000," katanya.