Jumat 25 Jan 2019 03:00 WIB

Gaya Hidup 'BPJS' Buat Selebritas Terjun ke Prostitusi

Gaya hidup mewah embuat sebagian artis ambil jalan pintas ke prostitusi

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Teman dekat Vanessa Angel, Jane Shalimar datang menjenguk temannya tersebut yang tengah menjalani pemeriksaan di Polda Jatim, diduga terkait prostitusi online.
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Teman dekat Vanessa Angel, Jane Shalimar datang menjenguk temannya tersebut yang tengah menjalani pemeriksaan di Polda Jatim, diduga terkait prostitusi online.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Artis Jane Shalimar mengungkap selebritis perempuan terjun ke dunia hitam prostitusi lantaran penganut gaya hidup mewah. Padahal penghasilan tidak mencukupi alias budget pas-pasan jiwa sosialita atau 'BPJS'.

Jane mengakui ia bergaul dengan para artis dan selebritis, termasuk selebriti yang kurang terkenal. Ia mengakui, seringkali teman-temannya yang berpenampilan wah dan memakai barang bermerek dari ujung kepala sampai ujung kaki memiliki fakta mengejutkan. Setelah berbicara lebih akrab dengan teman koleganya tersebut, ternyata latar belakang keluarganya berbanding terbalik dengan gaya mereka saat ini.

Baca Juga

"Karena mereka ingin (pindah) ke strata menengah ke atas yang wah. Kalau saya bisa sebut yaitu budget pas-pasan jiwa sosialita atau 'BPJS'," ujarnya saat mengisi diskusi perang prostitusi online dan kejahatan pada perempuan, di Jakarta, Kamis (24/1).

Penghasilan yang tidak mencukupi kebutuhan gaya hidupnya yang mewah, kata dia melanjutkan, membuat artis perempuannya mengambil jalan pintas dengan terjun ke prostitusi. "Para perempuan ini berpikir bisa mendapatkan uang banyak dalam waktu singkat atau easy money.Tetapi sekali lagi saya tegaskan kalau tidak semua selebritis seperti itu (terjun ke dunia prostitusi), itu hanya dilakukan segelintir orang," kata perempuan berhijab itu.

Karena itu ia meminta adanya undang-undang (UU) yang benar-benar memberikan efek jera untuk hal ini. Sebab ia menilai undang-undang (UU) yang ada saat ini belum sepenuhnya mengakomodir masalah itu dan efeknya perempuan dianggap sebelah mata.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement