Kamis 24 Jan 2019 16:17 WIB

UE: Negara-Negara Eropa Netral di Pilpres 2019

Dubes negara-negara anggota Uni Eropa melakukan pertemuan dengan tim Jokowi-Ma'ruf.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Ratna Puspita
Kunjungan Dubes Uni Eropa. Dubes Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Guerend saat kunjungan ke Harian Republika, Jakarta, Senin (24/9).
Foto: Republika/ Wihdan
Kunjungan Dubes Uni Eropa. Dubes Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Guerend saat kunjungan ke Harian Republika, Jakarta, Senin (24/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dubes Uni Eropa (EU) Vincent Guerend menegaskan, netralitas negara-negara Eropa dalam Pilpres 2019 nanti. Dia mengatakan, netralitas itu akan terus dilanjutkan hingga penyelenggaraan pemilu rampung pada April nanti.

"Jelas Uni Eropa netral dan jelas kami tidak memihak manapun dan akan terus netral dalam ajang ini," kata Vincent Guerend usai pertemuan 21 duta besar (dubes) negara-negara Eropa dengan Tim Kampanye Nasional (TKN) pemenangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin di hotel Gran Melia, Kuningan, Jakarta Selatan pada Kamis (24/1).

Saat dikonfirmasi terkait bahasan pertemuan tersebut, Vincent mengaku, UE berusaha untuk memahami program yang dimiliki oleh kedua pasangan calon (paslon). Dia mengatakan, mereka juga memperbincangkan tentang hubungan UE dengan Indonesia serta bagaimana mengembangkan relasi ini di masa depan.

Sebelumnya, Vincent mengatakan, dubes UE juga telah mengadakan pertemuan serupa dengan tim sukses paslon 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Pertemuan itu juga membahas hal yang sama dengan pertemuan kali ini.

Ketua TKN Erick Thohir mengapresiasi pertemuan yang diminta oleh dubes UE tersebut. Dia mengatakan, pertemuan ini sekaligus mengklarifikasi jika dubes dari seluruh UE telah memposisikan diri ke salah satu kandidat.

"Mereka klarifkasi, mereka harus netral karena harus menghormati daripada negara masing-masing," kata Erick Thohir.

Mantan direktur Inter Milan itu menegaskan, pertemuan ini juga tidak dimanfaatkan TKN untuk menghimpun dukungan dari negara-negara Eropa. Dia mengatakan, Indonesia bisa menjadi negara besar karena memiliki program yang baik. 

"Kita bisa besar karena punya program yang baik dan tentu punya partner-partner serta bukan orang asing ini mendikte kita. Kita ini masih punya harga diri, nah ini yang mau kita klarifiksi," katanya.

Erick mengatkan, pertemuan dengan dubes negara-negara Eropa ini berjalan dengan kondusif. Hadir juga dalam pertemuan itu, Direktur Komunikasi Politik TKN Usman Kansong, Direktur Komunikasi Politik TKN Meutya Hafid serta influencer TKN Tina Talisa. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement