Kamis 24 Jan 2019 12:32 WIB

Mengapa AS Terus Ngotot Ingin Jatuhkan Maduro?

Pemimpin oposisi mendesak negara lain tak mengakui Maduro.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Ikustrasi krisis Venezuela.
Foto:
Nicolas Maduro

Maduro menuduh Amerika Serikat (AS) memerintahkan kudeta terhadap pemerintahannya. "Apa yang dilakukan Mike Pence adalah sama saja memberi perintah untuk menggulingkan pemerintahan dari negara fasis," ujar Maduro membalas penyataan Pence melalui siaran TV yang dikutip France24, Rabu

Maduro kemudian langsung memerintahkan kabinetnya untuk mempertimbangkan hubungan diplomatik antara Venezuela dan Amerika Serikat. "Dalam beberapa jam ke depan, saya akan mengumumkan langkah-langkah baru," ujar Maduro.

Menteri Komunikasi Venezuela Jorge Rodriguez juga menuduh Pence telah memerintahkan 'teroris' untuk melakukan protes dan kekerasan selama protes Senin. Venezuela bergejolak pada Senin (21/1) waktu setempat.

Demonstrasi Venezuela

Sebelumnya kelompok tentara yang mengaku sebagai anggota pasukan bersenjata Venezuela memberontak terhadap pemerintahan Maduro. Seorang pria yang mengaku Sersan Wandres Figueroa memimpin aksi sekolompok pria berseragam ke markas satuan keamanan khusus sekitar pukul 02.50 pagi.

Serangan itu diumumkan melalui ponsel dan disebarkan melalui media sosial. Namun aparat Venezueal berhasil menangkap para tentara tersebut.

Ribuan warga menggelar unjuk rasa untuk menggulingkan pemerintahan dua periode Presiden Venezuela, Nicolas Maduro pada Rabu (23/1) waktu setempat. Empat orang dilaporkan tewas dalam bentrokan semalam menjelang protes besar dari oposisi.

Seperti dilansir BBC, ribuan orang memadati jalan utama kota. "Waktu habis Maduro, pemerintahan dan jabatanmu habis! Mengertilah!" kata seorang pengunjuk rasa. "Kebebasan! Kebebasan!," sorak beberapa pengunjuk rasa. Pengunjukrasa lain mengatakan, "Kita ini kelaparan, orang mati di jalan. Cukuplah sudah, Maduro!"

Maduro dilantik untuk masa jabatan kedua pada awal Januari. Kemenangannya dalam pemilu dinilai palsu oleh banyak komunitas internasional. Ekonomi Venezuela telah jatuh bebas selama beberapa tahun di bawah kepemimpinannya. Hiperinflasi dan kekurangan bahan pangan, termasuk makanan, telah memaksa jutaan orang mengungsi ke luar negeri.

Sementara itu Meksiko dengan Presiden-nya Andres Manuel Lopez Obrador mengatakan, Meksiko tidak akan memihak kepada Guaido sebab itu adalah pelanggaran kedaulatan. Lopez Obrador mengatakan, masih akan mengakui Maduro sebagai presiden sah Venezuela dan menyerukan dialog.

"Meksiko tidak menjadi bagian dari upaya ini untuk memihak dan mempromosikan jenis intervensi internal," kata juru bicara kepresidenan Jesus Ramirez yang dikutip Reuters, Kamis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement