Kamis 24 Jan 2019 06:50 WIB

Sleman Gencar Tingkatkan Kualitas SDM

Paket pelatihan menjahit dan pemasaran internet menjadi incaran warga.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Friska Yolanda
Ilustrasi suasana pelatihan menulis.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Ilustrasi suasana pelatihan menulis.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kabupaten Sleman tarik gas melakukan pelatihan-pelatihan sebagai peningkatkan kualitas sumber daya manusia. Terlebih, Pemkab Sleman mendapat sejumlah dana alokasi khusus untuk peningkatan kualitas SDM.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Sleman, Untoro Budiharjo mengatakan, Balai Latihan Kerja (BLK) tahun ini menghadirkan sejumlah paket pelatihan. Sumbernya, paket pelatihan dari dana APBD dan dari dana APBN.

Tahun ini, dana dari APBD menghadirkan sekitar 47 paket, dan yang dari APBN hingga kini belum diketahui secara persis. Sebab, pertemuan di BLK Surakarta yang membahas itu baru berlangsung 24 dan 25 Januari 2019.

Namun, sebagai gambaran, ia menerangkan untuk tahun lalu biasanya jumlah paket dari dana APBN seimbang dengan yang berasal dari APBD. Sehingga, kurang lebih ada 90 paket yang akan diadakan.

Dari paket-paket ini, memang jenis pelatihannya cukup bervariasi setiap tahun. Tapi, yang paling banyak peminatnya pelatihan-pelatihan menjahit dan pemasaran internet, walau baru dibuka tahun lalu.

"Ini program baru yang mungkin di tempat-tempat lain belum ada dan peminatnya banyak sekali," kata Untoro, Kamis (23/1).

Ia menilai, pelatihan ini sangat menjanjikan dengan perkembangan teknologi informasi seperti sekarang. Sebab, masyarakat bisa memasarkan produk-produk melalui media internet.

Bahkan, ada kelompok masyarakat yang menyelenggarakan paket-paket pelatihan dengan mengundan pengarah dari Dinas Tenaga Kerja. Itu di luar paket-paket pelatihan yang dimiliki Dinas Tenaga Kerja.

Tahun lalu, pelatihan pemasaran internet memang belum diprogramkan secara khusus. Namun, kebetulan, pengarah-pengarah Dinas Tenaga Kerja ada yang sudah dikirim mengikuti pelatihan di Surabaya.

Karenanya, pelatihan pemasaran internet yang diselenggarakan tahun lalu memang masih terbilang uji coba. Tapi, ternyata peminatnya luar biasa banyak, sehingga akan diperbanyak tahun ini.

Secara umum, satu paket akan diikuti sekitar 20 orang per kelas. Artinya, jika ada 90 paket yang dihadirkan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Sleman tahun ini, ada sekitar 1.800 orang yang ditargetkan mendapat pelatihan.

"Untuk akhir-akhir ini paket kita selalu penuh, bahkan kita membatasi, misal kapasitas satu kelas 20 orang tapi yang mendaftar sampai 30-40, jadi kita adakan seleksi," ujar Untoro.

Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) nonfisik dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Dana sebesar Rp 913 juta itu untuk peningkatan kapasitas sumber daya manusia sektor pariwisata.

"Baik untuk SDM pengelola destinasi maupun SDM yang berkaitan dengan pemanduan wisata," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Sudarningsih, Rabu (23/1).

Untuk itu, ia mengumumkan, bagi masyarakat yang ingin mengembangkan destinasi wisata maupun meningkatkan SDM pemandu wisatanya, dapat mengajukan permohonan. Permohonan bisa ditujukan ke Dinas Pariwisata.

Peningkatan kapasitas dapat pula diajukan untuk pengelola destinasi wisata. Ia menekankan, ada beberapa persyaratan-persyaratan yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan alokasi dana nonfisik itu.

Menurut Ning, minimal destinasi wisata telah dipersiapkan terlebih dulu. Mulai dari sumber daya manusia yang sudah ada, kelembagaan yang sudah terbentuk, dan memang memiliki potensi wisata.

"Kita juga lebih fokus kepada Community Based Tourism (CBT), jadi yang betul-betul pemberdayaan masyarakat," ujar Ning.

Dengan memenuhi syarat-syarat itu, masyarakat yang akan mengembangkan destinasi wisata di Kabupaten Sleman diharapkan bisa meningkatkan kualitasnya. Salah satu melalui pelatihan-pelatihan bagi pengelola maupun pemandu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement