Kamis 24 Jan 2019 07:25 WIB

Wali Kota Kupang Tetapkan KLB Demam Berdarah

Pada Januari ini, jumlah kasus DBD mencapai 114 kasus.

Aktivitas pengasapan (fogging) mencegah jentik nyamuk penyebab demam berdarah dan chikungunya.
Foto: ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Aktivitas pengasapan (fogging) mencegah jentik nyamuk penyebab demam berdarah dan chikungunya.

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Wali Kota Kupang, Jefri P Riwu Kore menetapkan ibu Kota ProvinsI Nusa Tenggara Timur (NTT) itu masuk dalam Kejadian Luar Biasa (LKLB) Demam Berdarah Dengue (DBD). Penetapan ini dilakukan pascajumlah penderita DBD di kota itu menjadi 114 kasus per 22 Januari 2019.

"Melihat banyaknya penderita DBD di kota ini, maka pemerintah Kota (Pemkot) Kupang menyatakan telah terjadi KLB DBD di kota ini," katanya melalui surat keputusan walikota Kupang soal KLB DBD di Kupang, Kamis pagi (24/1).

Dalam surat itu, disebutkan selama Januari 2019, pada pekan pertama penderita DBD di Kota Kupang berjumlah 21 orang. Kemudian, pada pekan ketiga jumlahnya mencapai 33 kasus sementara pada minggu ke 3 jumlah penderitanya 28 orang.

Jika dibandingkan dengan data pada Januari 2018, terjadi peningkatan yang cukup signifikan di Januari 2019. "Karena pada Januari 2018 jumlahnya hanya mencapai 66 kasus," kata mantan anggota DPR tersebut.

Menyikapi KLB DBD tersebut, ia menyampaikan kepada seluruh jajaran pemerintah kota Kupang mulai dari tingkat kota, Kecamatan kelurahan dan RT/RW. Kemudian pemimpin lembaga keuangan, jajaran pemerintah vertikal lingkup kota Kupang, pemimpin agama, pemimpin lembaga sosial masyarakat, lembaga pendidikan, organisasi wanita dan pemuda serta para pengusaha untuk melaporkan kepada petugas kesehatan terdekat jika ada kejadian DBD di wilayah kota Kupang.

Jefri juga meminta agar dilakukan pemberantasn sarang nyamuk di setiap kelurahan di wiayah Kota Kupang guna mencegah terjadinya penyebaran kasus DBD. Di samping itu Jefri juga menginstruksikan agar seluruh UPT Puskesmas di wilayah Kota Kupang untuk memberikan pelayanan 1 kali 24 jam di wilayah kota itu untuk penanggulanagan DBD.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement