Selasa 22 Jan 2019 19:16 WIB

TKN: Debat Capres Jangan Sampai Berlangsung Kaku

TKN ingin agar terjadi dialog dalam debat agar visi misi tersampaikan.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Ratna Puspita
Direktur Program TKN Aria Bima di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Ahad (23/9).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Direktur Program TKN Aria Bima di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Ahad (23/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja (TKN KIK) mengusulkan agar jalannya debat calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) berlangsung tidak kaku. TKN ingin agar terjadi dialog dalam debat agar visi misi yang dimiliki kedua pasangan calon (paslon) dapat tersampaikan dengan baik.

"Beberapa usulan itu masuk untuk menejembatani supaya ada suasana lebih dialogis, suasana lebih bisa terjadi suatu bentuk dialog atau debat," kata Direktur Program TKN KIK Aria Bima di Jakarta, Selasa (22/1).

Aria mengatakan, dialog dalam perdebatan akan membuat masing-masing kandidat menyampaikan visi dan misi lebih mendalam. Ini, dia melanjutkan, tujuan debat bukan soal menang atau kalah melainkan menyampaikan ke rakyat, publik, akan apa strategi sebenarnya untuk mengatasi persoalan ke depan sesuai tema yang ada.

Berkaitan dengan hal itu, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tersebut mengatakan, ketersediaan waktu menjadi hal yang perlu diperhatikan. Dia melanjutkan, waktu yang akan disediakan dalam debat tampakanya akan ada formulasi baru supaya mengatasi hal menyangkut suasana debat yang lebih berbobot.

Kendati demikian, Aria masih belum bisa mengungkapkan berapa tambahan waktu yang akan disediakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam pemaparan visi misi dalam debat nanti. Wakil ketua Komisi VI DPR RI itu megatakan, penambahan waktu yang dimaksud masih akan dibahas lebih lanjut bersama KPU.

"KPU akan ajak rapat kembali," singkat Aria.

Hal lain yang juga menjadi sorotan TKN adalah pertanyaan panelis yang dikirim ke paslon tidak akan dikirim lagi kisi-kisinya. Untuk mendukung fleksibikitas jalannya debat, Aria berpendapat, peran moderator juga harus dilemaskan.

"Ini supaya pemanfataan, apakah mungkin pemanfaatan menjawab dua menit, bisa menambahkan wapresnya atau pasangan sebelah menanyakan lagi itu masih dimungkinkan," katanya.

Seperti diketahui, debat kedua akan dilaksanakan pada 17 Februari dengan tema Energi dan Pangan, Sumber Daya Alam (SDA) dan lingkungan hidup, infrastruktur. Debat yang akan dilaksanakan di Hotel Sultan itu hanya akan melibatkan capres saja.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement