REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG - Menghadapi Pemilu 2019, para pemuda Lampung yang tergabung dalam Jimludem (Jaringan Intelektual Muda Lampung untuk Demokrasi) menggelar diskusi tentang upaya menangkal isu SARA di Gedung DPD KNPI Lampung, Senin (21/1) siang. Diskusi yang mengangkat tema “Dukung Politik Santun, Tolak Serangan SARA” ini digelar mengingat masih masifnya penggunaan politik identitas untuk mendapatkan simpati publik.
Dengan menggandeng Bawaslu dan akademisi, penyelenggara berharap diskusi ini dapat memberikan pemahaman baru terutama pemilih pemula untuk lebih waspada terhadap bahaya penggunaan SARA jelang pemungutan suara April nanti.
Komisioner Bawaslu Lampung, Gistiawan, menegaskan bahwa pemilih pemula memiliki peran dalam mewujudkan pemilu yang jujur. Untuk itu, program ini penting dilakukan dalam rangka membangun semangat demokrasi yang berkeadilan bagi semua ppihak.
“Kami Bawaslu berharap pemuda Lampung berperan serta membangun demokrasi yang langsung, umum, bebas, rahasia dan jujur dengan menolak berbagai bentuk pelanggaran pemilu, seperti penyebara isu hoax serta penggunaan isu SARA.” ujar Gistiawan.
Di samping itu, akademisi ilmu politik Universitas Lampung, Robi Cahyadi menyebut bahwa para mahasiswa tidak boleh apatis terhadap dinamika politik yang terjadi di masyarakat. Ia meminta mahasiswa sebagai gerenasi milenial memerangi penggunaan politik identitas yang dapat merusak sistem demokrasi Indonesia kedepannya.