Selasa 22 Jan 2019 12:01 WIB

4 Bupati Maluku Utara Minta Bandara dan Pelabuhan ke Jokowi

Jokowi menanggapi positif seluruh usulan yang diajukan para kepala daerah

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Esthi Maharani
Bandara Sultan Babullah di Ternate, Maluku Utara
Foto: Republika/Andi Nur Aminah
Bandara Sultan Babullah di Ternate, Maluku Utara

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Empat kepala daerah dari Provinsi Maluku Utara berkunjung ke kantor Presiden Jokowi pada Selasa (22/1) pagi. Keempat Bupati dari Kabupaten Kepulauan Sula, Pulau Taliabu, Pulau Morotai, dan Halmahera Utara tersebut meminta Presiden melakukan pembangunan infrastruktur di daerahnya. Sejumlah infrastruktur yang dinilai mendesak untuk dibangun di antaranya adalah Bandar Udara Taliabu, pelabuhan antarpulau, dan jalan lingkar pulau untuk masing-masing kabupaten kepulauan.

"Usulan kami terutama masalah bandara, pembangunan pelabuhan, jalan lingkar, dan industri sentra kelapa, dan cengkeh," jelas Bupati Pulau Taliabu Aliong Mus usai menemui Jokowi, Selasa (22/1).

Wilayah Maluku Utara memang dikenal sebagai penghasil komoditas cengkeh. Aliong menyebutkan, di Pulau Taliabu saja menghasilkan 5.000 ton cengkeh per tahun, belum termasuk jumlah yang diproduksi di kabupaten lainnya. Ia melihat perlu adanya pengembangan industri cengkeh secara terpadu untuk mengoptimalkan produksi.

"Selain cengkeh, industri yang dikembangkan adalah kelapa," kata Aliong.

Presiden Jokowi, lanjut Aliong, menanggapi positif seluruh usulan yang diajukan para kepala daerah. Bahkan Aliong menyebut bahwa Presiden berkenan melakukan kunjungan kerja ke Maluku Utara pada 2019 ini. Rencananya, usulan-usulan pembangunan infrastruktur senilai lebih dari Rp 1 triliun ini akan dimasukkan ke dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2019, dan sebagian besar lainnya akan diusulkan di APBD 2020.

"Khusus di Taliabu, pembangunannya senilai Rp 500 miliar," kata Aliong.

Aliong menyebutkan, sebagai daerah pemekaran yang baru berdiri sekitar 5 tahun, pembangunan infrastruktur yang didukung pemerintah pusat adalah mutlak dibutuhkan. Salah satu yang perlu dibangun segera selain bandara adalah jalan lingkar pulau sepanjang 300 kilometer (km) yang mengeliling Pulau Taliabu. Presiden juga menargetkan aliran listrik bisa tersambung ke rumah-rumah warga selama 24 jam nonsetop.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement