Senin 21 Jan 2019 12:18 WIB

Mahasiswa UMM Ubah Tembok Usang Jadi Media Edukasi Sejarah

Mahasiswa UMM menggarap branding Kampung Kemasan di Gresik.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Dwi Murdaningsih
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengubah tembok usang  menjadi media edukasi sejarah.
Foto: umm
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengubah tembok usang menjadi media edukasi sejarah.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali menuangkan kreativitasnya. Kali ini dengan mengubah tembok usang menjadi media edukasi sejarah.

Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melalui praktikum Public Relations III bekerjasama dengan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Pekelingan Sejahtera Gresik, mengubah tembok tua usang menjadi mural dengan pola khas Damar Kurung.

Damar Kurung sebagai salah satu ikon Gresik memiliki makna tersendiri di setiap gambar bidangnya yang bercerita. Aksi mural yang digawangi Kelompok Garda PR ini dikerjakan di Kampung Kemasan Jl. Nyai Ajeng Arem-Arem Kelurahan Pekelingan. “Edukasi sejarah bagi generasi muda diperlukan agar budaya dan sejarah tetap terlestarikan,” ungkap koordinator Garda PR Alifia Setya melalui pesan resmi yang diterima Republika.co.id, Senin (21/1).

Menurut Alifia, kampung kemasan menjadi salah satu wisata heritage yang kerap didatangi wisatawan untuk berfoto memiliki nilai yang perlu dieksplorasi dan dijaga. Namun edukasi sejarah terkait Kampung Kemasan sangatlah minim selama ini. Maka dari itu, pihaknya menggunakan media mural tembok dengan pola khas Damar Kurung untuk mengisahkan sejarah Kampung Kemasan.

Alifia menerangkan, Kampung Kemasan dikenal dengan gaya arsitektur bangunan khas campuran Cina, Eropa dan Timur. Bangunan ini menyimpan sejarah kejayaan Gresik pada masa lalu. Sayangnya, sambung mahasiswa semester tujuh ini, hanya sedikit wisatawan yang mengetahui sejarah Gresik khususnya Kampung Kemasan.

"Hal inilah yang membuat kami tertarik menggarap branding Kampung Kemasan," kata dia.

Program kolaborasi Prodi Ilmu Komunikasi dengan BKM 79 Kecamatan Gresik sebelumnya telah sukses di acara peluncuran program Discover Gresik. Program ini bertujuan untuk memunculkan potensi dari lima kawasan melalui Festival Badhogan dan Budaya Gresik 29 Desember 2018 lalu. Selain itu, diadakan juga lomba menggambar dan mewarnai yang diikuti oleh pelajar SD/MI di Kota Gresik.

“Bangunan kuno tua yang memiliki ciri khas dan gaya arsitektur yang unik bisa jadi satu-satunya di Indonesia bahkan dunia. Potensi tersebut yang akan kami garap melalui program-program yang telah kami susun. Program yang kami susun akan bersifat sustainable (berkelanjutan) dan dapat dinikmati oleh wisatawan. Juga tentu diharapkan meningkatkan taraf ekonomi masyarakat,” ucap dia.

Kepala Kelurahan Pekelingan, Muslik menilai, aksi ini menjadi salah satu gebrakan besar untuk membangun potensi yang dimiliki melalui destination branding. Untuk itu, dia mengaku, merasa bersyukur dengan kedatangan mahasiswa Ilmu Komunikasi yang mau membantu membangun Kelurahan Pekelingan. Dia berharap dapat semakin banyak wisatawan mengenal Kampung Kemasan.

Melalui Inovasi ini, Ketua BKM Pakelingan, Mualim juga berharap, warga mampu menciptakan inovasi-inovasi yang lebih menarik ke depannya. Dengan demikian, kesejahteraan masyarakat dapat dicapai dengan baik. “Terkadang apa yang dilakukan itu tidak bisa kita tuai sekarang, namun akan ada masanya kita menikmati apa yang sudah dikerjakan dengan puas” ungkap Mualim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement