REPUBLIKA.CO.ID, SIGI -- PT PLN hingga kini belum juga kembali membangun tiang listrik yang roboh akibat diterjang gempa bumi 7,4 SR yang mengguncang dan memporak-porandakan perekonomian di Kota Palu, Donggala dan Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, 28 September 2018 lalu. Camat Lindu, Karya, Ahad (20/1) membenarkan tiang-tiang listrik PLN banyak yang roboh karena bencana alam gempa dan sampai sekarang ini belum dibangun kembali oleh PLN.
PLN sebelumnya manargetkan Lindu akhir 2018 sudah bisa terjangkau penerangan listrik. Namun, karena gempa, pelaksanaan pekerjaan pembangunan tiang dan jaringan listrik dari Desa Sadaunta sampai di Desa Anca, Kecamatan Lindu terhenti.
Ada banyak tiang listrik yang sudah dibangun, roboh dan belum ada perbaikan kembali oleh PLN. Namun masyarakat yang ada di lima desa di kecamatan itu sangat berharap di tahun 2019 ini, PLN bisa menyelesaikan pembangunan infranstruktur listrik di wilayah tersebut. Sehingga listrik bisa segera dinikmati masyarakat.
"Kita sangat berharap tahun ini, Kecamatan Lindu sudah bisa menikmati penerangan listrik dari PLN," kata Karya.
Di Kabupaten Sigi, dia mengatakan, selain Kecamatan Lindu, juga ada sejumlah wilayah yang belum terjangkau listrik. Termasuk di antaranya Kecamatan Pipikoro.
Kecamatan Pipikoro selain belum terjangkau listrik, juga prasarana jalan menuju wilayah tersebut belum memadai. Jalan yang ada hanya bisa dilalui kendaraan sepeda motor. "Sama kondisinya dengan Kecamatan Lindu beberapa tahun lalu," ujar dia.
Namun, sekarang ini, Lindu sudah bisa dijangkau kendaraan roda empat (mobil). Kalau dahulu mobil hanya sampai di Desa Sadanuta, pintu masuk kawasan Taman Nasional Lore Lindu (TNLL).
Nanti dari Sadaunta baru naik sepeda motor menuju Dataran Lindu. "Tapi dalam beberapa tahun terakhir ini, Lindu sudah bisa dijangkau mobil," kata Camat Karya.