Jumat 18 Jan 2019 22:53 WIB

Anang Berharap Isu Hak Cipta Masuk Materi Debat Capres

Anang menilai soal hak cipta merupakan isu penting bagi masa depan sektor kreatif

Anang Hermansyah.
Foto: republika/agung supriyanto.
Anang Hermansyah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi X DPR RI Anang Hermansyah berharap di putaran debat capres berikutnya isu penegakan hak cipta mendapat perhatian dari kandidat presiden mendatang.

"Masih ada empat kali debat. Saya tetap berharap isu soal hak cipta agar disinggung oleh pasangan calon," kata Anang dalam pernyataan di Jakarta, Jumat (18/1). Pernyataan Anang itu sebagai catatan terkait debat perdana capres-cawapres pertama, Kamis (17/1) malam.

Selain ada yang memuji, debat perdana pasangan capres-cawapres tersebut juga banyak mendapat kritik dari publik. Salah satunya terkait dengan materi debat yang tidak menyinggung soal penegakan hak cipta.

Karena itu, Anang menyoroti tidak adanya pembahasan soal penegakan hak cipta dalam debat tema hukum. "Ini isu penting bagi masa depan sektor kreatif kita," kata Anang.

Anang Hermansyah mengkritik debat perdana capres-cawapres yang tidak menyinggung persoalan penegakan hukum hak cipta. "Debat perdana capres-cawapres memberi pesan penting bahwa 'intelectual property' tidak mendapat perhatian dari para pasangan calon. Saya benar-benar kaget," ujar Anang.

Padahal, kata Anang, persoalan penegakan cipta menjadi pokok masalah di sektor kreatif di Indonesia. Semestinya, capres-cawapres memberi perhatian serius jika ingin menjadikan ekonomi kreatif sebagai tulang punggung perekonomian di Indonesia.

"Tapi saya menjadi paham, persoalan penegakan hak cipta tidak dijadikan materi debat," katanya.

Hal itu mengindikasikan bahwa implementasi UU Hak Cipta tidak optimal. Akibatnya pelanggaran hak cipta masih marak. Musisi asal Jember ini juga mengkritik tentang tidak adanya komitmen pasangan calon capres-cawapres di persoalan penegakan hak cipta.

"Saya jadi ragu komitmen calon presiden RI atas masa depan 'intelectual property' di Indonesia. Para capres hanya menjadikan seniman dan pekerja seni hanya sebagai pemanis etalase ruang politik saja, tidak lebih," kata Anang.

Kendati demikian, Anang tetap berharap di sesi debat berikutnya isu penegakan hak cipta dapat mendapat porsi oleh para paslon capres. Hal itu mengingat masih ada empat kali debat.

Dia tetap berharap isu soal hak cipta agar disinggung oleh paslon capres-cawapres. "Ini isu penting bagi masa depan sektor kreatif kita," kata Anang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement