Jumat 18 Jan 2019 14:02 WIB

Tiket Pesawat Mahal Pukul Pariwisata Lombok

Pemprov NTB akan mencari cara agar harga tiket pesawat ke NTB jadi lebih terjangkau.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Gita Amanda
Penumpang berjalan menuju pesawat di apron Bandara Lombok International Airport (LIA).
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Penumpang berjalan menuju pesawat di apron Bandara Lombok International Airport (LIA).

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TENGAH -- Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah mengatakan tingginya harga tiket pesawat akan berdampak bagi sektor pariwisata di NTB, khususnya Pulau Lombok. Terlebih, dia katakan, sektor pariwisata sedang dalam tahap menuju pemulihan pascagempa yang terjadi pada pertengahan tahun lalu.

"(Tingginya harga tiket pesawat) tentu akan memukul pariwisata, tak hanya di tempat kita, tapi juga seluruh Indonesia," ujar Zul di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Lombok Tengah, NTB, Jumat (18/1).

Zul, sapaan akrab Zulkieflimansyah, menilai kenaikan harga tiket pesawat tidak lepas dari naiknya harga bahan bakar pesawat yang membuat manajemen maskapai memutuskan untuk menaikkan harga tiket pesawat. Meski begitu, Pemprov NTB akan mencari cara agar harga tiket pesawat ke NTB menjadi lebih terjangkau guna menarik lebih banyak minat wisatawan.

"Bahan bakar mereka (pesawat) tambah tinggi wajar juga, tapi sedang mencari cara agar Kemenpar juga bantu subsidi, bukan hanya untuk penerbangan luar negeri, tapi juga destinasi dalam negeri," kata Zul.

Salah satu upaya yang akan dilakukan, kata Zul, adalah dengan bertemu manajemen maskapai. Rencananya, Pemprov NTB akan bertemu dengan manajemen Lion Air dan Garuda Indonesia membahas tentang harga tiket pesawat 

"Kita akan ketemu Garuda dan Lion, bagaimana solusinya agar bisa turun karena kalau tiket tidak turun-turun susah juga orang berlibur ke tempat kita," ujar Zul.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement