REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Republik Indonesia (RI) mengupayakan agar harga tiket pesawat murah atau tidak terlalu mahal seperti belakangan ini.
"Kepala Sub Direktorat Kebandaraan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kemenhub, Cecep mengemukakan upaya tersebut ketika kami konsultasi di Jakarta, 14 Januari lalu," ujar Sekretaris Komisi III DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) H Riswandi SIP di Banjarmasin, Kamis (17/1).
Namun pihak Kemenhub tidak bisa menjanjikan atau memastikan kapan harga tiket pesawat murah atau normal kembali seperti sedia kala. Karena tergantung hasil lobi dengan maskapai penerbangan.
Sekretaris Komisi III Bidang Pembangunan dan Infrastruktur DPRD Kalsel yang juga membidangi perhubungan itu menyatakan, upaya Kemenhub agar harga tiket pesawat murah antara lain menyurati Indonesia National Air Carrier Association (INACA). Selain itu, Kemenhub menyurati maskapai penerbangan nasional agar mereka menurunkan harga tiket guna menghindari atau mengurangi teriakan pengguna jasa angkutan udara.
Melalui Kemenhub, wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel IV/Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan (HSS) dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) itu juga berharap, agar faktor keselamatan penerbangan atau penumpang menjadi perhatian utama. "Jangan cuma harga tiket pesawat yang murah, tetapi keselamatan penerbangan atau penumpang harus menjadi perhatian," tegas mantan pegawai Departemen Keuangan (Depkeu) RI yang terjun ke dunia politik awal tahun 2000-an itu.
Selain itu, konsultasi Komisi III DPRD Kalsel yang diketuai Dr (HC) H Supian HK SH dari Partai Golkar itu dengan Ditjen Perhubungan Udara tersebut mengusulkan agar Bandara Sjamsudin Noor segera berstatus bandara internasional. Usulan peresmian sebagai bandara internasional seiring peresmian pengoperasian Bandara Sjamsudin Noor yang berkedudukan di wilayah Kota Banjarbaru tersebut pascapembangunan pengembangan sarana dan prasarana perhubungan.
"Menurut rencana pembangunan pengembangan Bandara Sjamsudin Noor (sekitar 27 kilometer utara Banjarmasin) tersebut selesai Oktober mendatang, dan insya Allah peresmian pengoperasian tahun ini juga (2019)," ujar Riswandi.