Kamis 17 Jan 2019 22:50 WIB

Nobar Debat Capres-Cawapres Sepi Penonton

Warga sudah menyiapkan layar lebar dan kursi di lapangan.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Muhammad Hafil
Acara nonton bareng debat capres/cawapres di halaman masjid warga Waykandis Kota  Bandar Lampung sepi penonton, Kamis (17/1) malam.
Foto: Republika/Mursalin Yasland
Acara nonton bareng debat capres/cawapres di halaman masjid warga Waykandis Kota Bandar Lampung sepi penonton, Kamis (17/1) malam.

REPUBLIKA.CO.ID,  BANDAR LAMPUNG -- Acara nonton bareng (nobar) yang digelar di beberapa tempat, ternyata sepi penonton. Sebagian warga mengaku sudah jenuh dengan acara politik yang dipertontonkan di media massa dan media sosial.

Pemantauan Republika.co.id di acara nobar di halaman Masjid Al Falaah, Perum Waykandis, Tanjung Senang, Kota Bandar Lampung, Kamis (17/1) malam, warga yang sudah menyiapkan layar lebar dan kursi di lapangan, saat acara dimulai hingga pertengahan acara masih sepi penonton.

Jamaah shalat Isya' yang tadinya ramai, seusai shalat banyak yang pulang ke rumah dan juga ke warung-warung dan lainnya. Mereka tidak tertarik menonton debat capres dan capres, meskipun warga telah menyiapkan minuman kopi dan teh.

"Saya sudah malas nonton acara televisi, isinya kebanyakan politik, banyak ngomong tapi hasilnya tidak sesuai dan tidak ada memperjuangkan kepentingan rakyat," kata Mulyadi, salah seorang jamaah shalat Isya.

Menurut dia, acara debat tidak perlu, yang penting kerja untuk mensejahterakan rakyat yang lebih perlu. Sebagian besar rakyat, yang tidak berkecimpungan di dunia poltik, lebih bosan mendengarkan perdebatan soal politik yang menghabiskan energi saja.

Acara nobar di rumah-rumah makan juga sepi penonton. Televisi yang dipajang dan membuka siaran acara debat, juga banyak tidam ditonton masyarakat. Pengunjung lebih menyibukkan dengan urusannya masing-masing.

"Kami sudah tidak perlu dengan kata-kata dan janji. Untuk apa nonton hasilnya bahan kebutuhan pokok naik, urus KTP dan bayar lajak kendaraan masih susah. Cari pekerjaan susah, modal usaha tidak ada," kata Usman, warga di Wayhalim saat berada di sebuah rumah makan.

Anak-anak muda yang berada di perumahan juga tidak berminat nobar debat capres dan cawapres. Mereka lebih senang kalau nobar sepakbola, nobar olahraga, dan juga konser. "Saya tidak tertarik jadi tidak mau nonton urusan politi. Tapi kalau nonbar bola saya kejar tempatnya," ujar Andi, pelajar SMA swasta di Bandar Lampung.

Nobar acara debat capres dan cawapres di sebuah lembaga hukum di Jalan Pagaralam, juga banyak diramaikan  kelompok mereka. Sedangkan warga di sekitarnyapun tampak tidak berminat.

"Coba kalau nobar bola pasti ramai rakyat yang nonton," ujar Indra, salah seorang yang berkecimpung di LBH.

Menurut dia, debat capres dan cawapres yang digelar KPU tersebut sangat monoton dan kaku. Padahal, yang namanya debat dan diskusi itu bersifat santai tapi selesai. Debat yang terjadi sekarang tidak mencerahkan rakyat, karena dibatasi semua. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement