REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin, memaparkan sejumlah gagasan mengenai isu terorisme. Ia pun sepakat bahwa terorisme harus diberantas sampai akar-akarnya.
KH Ma'ruf pun bertekad akan mengajak organisasi keagamaan terlibat dalam pemberantasan terorisme. ''Dalam menanggulangi terorisme yang akan datang, kami akan mengajak ormas khususnya organisasi keagamaan,'' kata Ma'ruf dalam segmen tiga debat perdana capres cawapres, Kamis (17/1).
Selain itu, Ma'aruf mengatakan bahwa upaya pemberantasan terorisme harus dilakukan tanpa melanggar HAM. Salah satu upayanya adalah penindakan yang mengedepankan humanis.
Ia menambahkan program deradikalisasi juga penting dilakukan. ''Menekan paham-paham intoleran, lalu deradikalisasi untuk mengembalikan mereka yang sudah terpapar,'' katanya. Capres pejawat Joko Widodo menambahkan bahwa aparat keamanan perlu diberi pendidikan mengenai HAM.
Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto, menanggapinya dengan mengatakan bahwa terorisme dari dalam negeri terjadi akibat dari rasa ketidakadilan. ''Untuk itu, manakala kita yang memimpin, kita akan investasikan pendidikan dan kesehatan untuk membantu rakyat kita,'' kata Prabowo.
Selain itu, Prabowo berjanji akan perbaiki pesantren-pesantren dan madrasah-madrasah dari segi kapasitas dan kualitas hidupnya. ''Dengan demikian, mereka yang akan mempengaruhi pendidikan pembangunan iklim untuk suasana tidak putus asa, suasana tidak merasa benci dan tidak merasa tersakit,'' jelasnya.