REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lagu "Jogja Istimewa" karya Marzuki Mohamad yang dipakai sebagai yel-yel pendukung capres Prabowo-Sandi membuat si pencipta protes keras. Kasus itu pun dikomentari oleh Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto.
Menurut dia, penjiplakan pendukung Prabowo terhadap lagu tersebut sudah digugat oleh penciptanya. Dia pun tak heran dengan apa yang dilakukan oleh pendukung Prabowo-Sandiaga tersebut.
"Udah ada yang gugat, ya, kalau visi misi aja direvisi, apalagi lagu jiplak," ujar Hasto saat ditemui usai silaturrahim di kediaman Kiai Ma'ruf di Jalan Situbondo, Jakarta Pusat, Rabu (16/1).
Dia mengatakan, orang yang menjadikan lagu 'Jogja Istimewa' sebagai yel-yel kampanye tersebut mungkin awalnya memang tidak takut untuk digugat. Karena, kata dia, orang tersebut menganggap bahwa semua orang akan takut terhadap Prabowo.
"Jadi asal jiplak, kemudian dengan cara berpikir orang takut menggugat Pak Prabowo. Tapi ketakutan itu di masa lalu, sekarang negara hukum, bukan otoriter," ucap politisi PDIP ini.
Clear ya, mau 01 atau 02 atau bahkan golput ... lagu Jogja Istimewa memang tidak dijual dengan mengubah liriknya. Bahkan untuk iklan komersial pun. Di pilpres 2014 juga tidak aku gunakan. Lebih dari selusin tawaran iklan menggunakan lagu ini juga aku tolak :) pic.twitter.com/po1RoF6cB6
— Marzuki Mohamad (@killthedj) January 14, 2019
Sebelumnya diberitakan, Seniman Yogyakarta pencipta lagu "Jogja Istimewa" Moh Marjuki melaporkan pemilik akun twitter dan instagram@cakkhum yang mengunggah video lagu "Jogja Istimewa" kemudian dibajak sebagai lagu kampanye pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga Uno, ke Polda DIY, Selasa (15/1).
Seniman yang populer dengan nama Marzuki Mohamad itu didampingi kuasa hukumnya Hilareius Ngaji Merro menyerahkan laporannya ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda DIY pada pukul 14.15 WIB.
"Intinya saya tidak terima lagu itu dipakai untuk kampanye baik pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin maupun Prabowo-Sandi," kata Marzuki.