Rabu 16 Jan 2019 16:54 WIB

Pentagon: Cina Miliki Sistem Senjata Tercanggih di Dunia

Cina disebut memiliki senjata hipersonik yang mampu bawa rudal berkecepatan suara.

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Teguh Firmansyah
Militer Cina (ilustrasi)
Foto: EPA/IGOR KOVALENKO
Militer Cina (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pentagon mengatakan, Cina berada di titik puncak untuk mengoperasikan beberapa sistem senjata paling canggih di dunia. Dalam beberapa kasus, Cina bahkan dianggap sudah dapat melampaui para pesaingnya.

Sebuah laporan rahasia dari Defense Intelligence Agency mengatakan Beijing telah membuat langkah militer yang sangat besar dalam beberapa tahun terakhir. Hal itu berkat undang-undang domestik yang memaksa mitra asing untuk membocorkan rahasia teknisnya dengan imbalan akses ke pasar Cina yang luas.

Salah satu kemajuan yakni dalam desain angkatan lautnya. Cina memiliki rudal jarak menengah dan senjata hipersonik, tempat rudal dapat terbang dengan kecepatan suara dan menghindari sistem pertahanan rudal.

"Hasil dari pendekatan beragam untuk akuisisi teknologi ini adalah, PLA (Tentara Pembebasan Rakyat) dapat menerjunkan beberapa sistem senjata paling modern di dunia. Di beberapa bidang, Cina sudah memimpin dunia," kata Pentagon dalam laporan yang berjudul "Kekuatan Militer Cina."

Menurut laporan itu, kekuatan militer Cina yang meningkat menunjukkan Cina memiliki kemampuan canggih di udara, di laut, di ruang angkasa, serta di dunia maya. Kekuatan itu memungkinkan Cina untuk memaksakan kehendaknya di kawasan.

Fokus khusus Beijing terutama soal konfliknya dengan Taiwan yang dianggap Cina sebagai bagian dari wilayah mereka. Taiwan merupakan sekutu dekat Amerika Serikat.

Beijing mengatakan, tidak akan ragu untuk menggunakan kekerasan jika Taiwan secara resmi mendeklarasikan kemerdekaan.

Baca juga,  AS Sanksi Cina karena Beli Sukhoi dan Senjata Rusia.

Seorang pejabat senior Defense Intelligence Agency, khawatir militer Cina sudah cukup maju sehingga para jenderal PLA merasa yakin mereka dapat menyerang Taiwan.

"Kekhawatiran terbesar adalah ketika teknologi ini matang ... [Cina] akan mencapai titik di mana secara internal dalam pengambilan keputusan mereka, mereka akan memutuskan untuk menggunakan kekuatan militer dalam konflik regional," kata pejabat yang berbicara secara anonim itu seperti dikutip the Guardian.

Laporan intelijen juga mengatakan Cina sedang mengembangkan pesawat pembom siluman baru jangka menengah dan panjang yang mampu menyerang target regional dan global. Pesawat-pesawat tersebut kemungkinan akan mencapai kemampuan operasional di awal sekitar 2025.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement