Selasa 15 Jan 2019 23:45 WIB

Wapres Kutip Gibran Gambarkan Perbedaan Budaya Asia

Asia dinilai memainkan peran penting dalam kemajuan sosial

Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan) menjadi pembicara dalam Seminar dan Dialog Nasional Penyiapan Sumber Daya Manusia Indonesia Menghadapi Revolusi Industri ke-4 di Jakarta, Senin (14/1/2019).
Foto: Antara/Aprillio Akbar
Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan) menjadi pembicara dalam Seminar dan Dialog Nasional Penyiapan Sumber Daya Manusia Indonesia Menghadapi Revolusi Industri ke-4 di Jakarta, Senin (14/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, SIEM REAP -- Wakil Presiden Jusuf Kalla mengutip pepatah Kahlil Gibran untuk menggambarkan pentingnya menjaga persatuan di tengah perbedaan sosial dan budaya. Khususnya, menurut JK, yang ada di negara-negara Asia.

"Ijinkan saya mengutip Kahlil Gibran, biarlah perbedaan budaya di antara kita menjadi laut yang bergerak di antara pantai jiwamu. Ada banyak kesamaan di budaya kita yang perlu dikembangkan untuk kehidupan yang lebih baik," kata Wapres saat memberikan sambutan dalam Gala Dinner upacara peluncuran Dewan Kebudayaan Asia (ACC) di Siem Reap, Kamboja, Selasa (15/1) malam.

Ia mengatakan kebudayaan merupakan hasil usaha keras manusia untuk beradaptasi dengan lingkungan mereka. Sehingga negara-negara di kawasan Asia memiliki kekayaan budaya yang beragam sebagai identitas kekayaan bangsa.

Sebagai benua dengan kekayaan budaya terbanyak, Asia telah memainkan peran penting dalam kemajuan sosial, budaya dan peradaban dunia. "Sebagai negara-negara di kawasan Asia, dari Rusia sampai Australia, dari Jepang sampai Turki, kita tidak hanya berbagi banyak kesamaan tetapi juga beragam perbedaan," katanya.

Oleh karena itu, Wapres berpesan kepada para menteri dan pejabat negara Asia yang hadir dalam acara tersebut untuk bersama-sama menjaga persatuan kawasan di tengah perbedaan karakter masyarakat, sosial dan budaya.

"Perbedaan seharusnya menyatukan kita, bukannya malah memisahkan," tambahnya.

Dalam acara Gala Dinner peluncuran ACC tersebut, Wapres JK dianugerahi penghargaan kehormatan sebagai pendiri sekaligus tokoh bijak yang berperan dalam pembentukan Dewan Kebudayaan Asia tersebut.

Dewan Kebudayaan Asia dibentuk sebagai lembaga afiliasi dari Konferensi Internasional Partai Politik Asia (ICAPP), untuk mengembangkan kerja sama di bidang kebudayaan antara negara-negara di kawasan Asia.

Dewan Kebudayaan Asia mendorong dialog yang berkelanjutan antara penerima hibah dan seniman, serta cendekiawan melalui jaringan individu yang dinamis dan kuat di antara lintas disiplin dan di seluruh dunia.

"Pembentukan ACC ini tentu agar kita juga peduli membicarakan masalah-masalah budaya dan agama supaya ini mempererat hubungan antarnegara Asia, khususnya dengan partai-partai," ujarnya. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement