Selasa 15 Jan 2019 11:43 WIB

Kelompok Peduli Lingkungan Citarum Harum akan Didata Ulang

Emil mengintruksikan kepada daerah yang terlewati sungai Citarum membuat rencana aksi

Rep: M. Fauzi Ridwan/ Red: Dwi Murdaningsih
Kondisi sampah yang menumpuk di Sungai Citarum Lama, Margaasih, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (30/12/2018). Data dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat mencatat setiap harinya Sungai Citarum menerima 1.500 ton sampah baik sampah rumah tangga maupun limbah industri.
Foto: Raisan Al Farisi/Antara
Kondisi sampah yang menumpuk di Sungai Citarum Lama, Margaasih, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (30/12/2018). Data dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat mencatat setiap harinya Sungai Citarum menerima 1.500 ton sampah baik sampah rumah tangga maupun limbah industri.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil selaku Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Citarum Harum akan melakukan pendataan ulang terhadap kelompok-kelompok yang melakukan upaya perbaikan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum. Kegiatan tersebut akan dilaksanakan pada Citarum Harum Expo pada Februari mendatang.

"Di awal Februari, ada acara ekspo Citarum. Semua kelompok untuk daftar ulang komitmennya. Setelah daftar ulang pasukan, ada berapa ribu (kelompok). Semua akan melaksanakan aksi dan tugasnya dimana dan akan melakukan apa. Kalau butuh pendanaan dananya dari mana," ujarnya, Selasa (15/1).

Dirinya pun berharap agar tidak ada lagi kementerian yang membelanjakan anggaran untuk program Citarum Harum. Namun, tidak ada koordinasi sebelumnya dengan instansi dan lembaga yang berada di Satgas Citarum Harum.

Ia pun mengintruksikan kepada daerah yang terlewati sungai Citarum membuat rencana aksi. "Saya titip daerah yang terelawati sungai Citarum membuat rencana aksi," ungkapnya.

Ridwan Kamil pun mendorong agar para ulama terus memberikan ceramah-ceramah tentang kebersihan lingkungan. Ia pun berharap agar seluruh lembaga dan instansi terkait untuk kompak dan bersatu dalam upaya perbaikan sungai Citarum.

"Masalahnya bukan uang atau ilmu tapi kekompakan, satu irama. Dimulainya komitmen Citarum akan berlangsung dengan baik," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement