Senin 14 Jan 2019 22:46 WIB

Distarkim Purwakarta Siaga Pohon Tumbang

Tim melakukan penyisiran guna mengantisipasi pohon rawan tumbang.

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Gita Amanda
(Ilustrasi) Batang pohon yang tumbang akibat angin kencang, yang menjadi salah satu pertanda pancaroba atau peralihan musim.
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
(Ilustrasi) Batang pohon yang tumbang akibat angin kencang, yang menjadi salah satu pertanda pancaroba atau peralihan musim.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Dinas Tata Ruang dan Pemukiman (Distarkim) Kabupaten Purwakarta, menerjunkan tim reaksi cepat penebang pohon. Menghadapi cuaca ekstrem sejumlah pohon menjadi sasaran tim untuk ditebang.

Kasi Pertamanan Distarkim Kabupaten Purwakarta, Hadiyanto Purnama, mengatakan penjarangan atau pemangkasan ini sengaja dilakukan guna meminimalisasi adanya pohon tumbang. Mengingat, saat ini telah memasuki musim penghujan. Biasanya, dengan kondisi hujan lebat dan angin kencang, pepohonan tersebut rawan tumbang.

"Jika sudah tumbang, bisa membahayakan warga. Terutama, jika ada warga yang sengaja berteduh saat kondisi sedang hujan," ujar Hadi, kepada Republika.co.id, Senin (14/1).

Hadi mengaku, ‎sejak beberapa hari terakhir pihaknya telah mengerahkan petugasnya untuk menyisir sejumlah jalur. Tujuannya, tak lain untuk mencari pohon peneduh jalan yang dianggap rawan tumbang. Mereka‎, ditugaskan untuk memantau kondisi pohon peneduh yang ada di beberapa titik.

Penyisiran ini, merupakan upaya antisipasi. Jadi, ‎jika kondisi pohon tersebut dinggap membahayakan, misalnya keropos dan rawan tumbang, maka petugas akan langsung memangkasnya.

Hadi menyadari, bukan tidak mungkin ada bagian cabang atau ranting pohon yang sudah kering atau lapuk itu tumbang. Apalagi, banyak pohon peneduh jalan yang sebagian besar di antaranya jenis Angsana itu, kondisinya sudah berumur tua. Jika terjadi hujan deras, khawatir malah terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.‎

Karenanya, jika pohon tersebut dibiarkan begitu saja sangat beresiko tinggi. Khawatir, di kala hujan turun yang disertai angin kencang, batang pohon yang sudah rapuh itu akan tumbang dan menimpa pengguna jalan.

"Di musim hujan ini, kita siagakan satu tim reaksi cepat yang beranggotakan 10 personel," ujarnya.

Dalam hal ini, pihaknya pun berharap keterlibatan dari masyarakat. Jadi, jika di wilayah mereka terdapat pohon yang dianggap rawan tumbang diharapkan segera melapor. Masyarakat, juga bisa memanfaatkan call center 112 milik pemerintah untuk melapor, ataupun bisa melalui surat permohonan langsung ke Distarkim.

"Sebab, kami standby siang malam. Jadi, saat ada laporan, kami akan langsung menindaklanjutinya," ujarnya.

Selain upaya antisipasi datangnya musim hujan, sambung dia, penjarangan ini dilakukan sebagai bagian penataan kota. Supaya, pohon peneduh jalan ini terlihat lebih rapi dan enak dipandang. Dengan begitu, tidak mengganggu estetika lingkungan.

‎Terkait pohon yang rawan tumbang saat musim penghujan ini, menurut dia, jumlahnya ada puluhan pohon. Pohon tersebut, tersebar di sepanjang jalan protokol di Purwakarta. Semisal di sepanjang jalan Veteran, Jalan RE Martadinata (Jalan Tengah), serta Jalan Ibrahim Singadilaga.

‎Sementara itu, Roni Suryana (38 tahun) warga Jl Veteran, Kelurahan Cisereuh, mengaku, sangat mengapresiasi tim reaksi cepat penjarangan pohon ini. Tetapi, jika boleh usul, penjarangan itu dilakukan di luar jam genting. Terutama, di luar jam masuk-keluar anak sekolah ataupun pekerja pabrik.

"Sebab, jika di jam genting lalu ada pemangkasan pohon, maka imbasnya terjadi kemacetan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement