REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden ke-3 BJ Habibie meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar fokus pada peningkatan pendidikan sumber daya manusia (SDM). Menurutnya, pemerintah perlu memberikan perhatian khusus untuk SDM Indonesia melalui vokasi dan pelatihan.
"Intinya beliau memberikan tekanan pada pendidikan, ini agar betul-betul diberikan perhatian secara khusus terutama yang berkaitan dengan vokasi dan pelatihan-pelatihan, training serta pembudayaan," ujar Jokowi usai melakukan video conference dengan BJ Habibie di Presidential Lounge, Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Senin (14/1).
Habibie ingin agar pemerintah menanamkan budaya disiplin dan kerja keras, serta peningkatan produktivitas anak bangsa. Selain itu, Jokowi mengatakan, Habibie juga mengingatkan agar perbedaan budaya masyarakat Indonesia dijadikan sebagai kekuatan bangsa.
"Jadi budaya produktivitas, kedisiplinan, kemudian kerja keras, itu yang beliau sampaikan. Dan juga mengenai perbedaan-perbedaan budaya yang ada di kita ini agar menjadi sebuah kekuatan," kata dia.
Pada tahun ini, peningkatan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) memang menjadi fokus pemerintah. Sebelumnya, dalam empat tahun terakhir, pemerintah telah fokus membangun berbagai infrastruktur di seluruh wilayah di Indonesia.
Dalam kesempatan ini, Jokowi juga menjelaskan mengenai kondisi di Indonesia. Kepada BJ Habibie, Jokowi menyampaikan perekonomian dan politik di Indonesia dalam kondisi yang baik. Ia pun juga meminta doa dan dukungan agar penyelenggaraan pemilu 2019 dapat berjalan lancar.
"Saya tadi juga mengabarkan mengenai keadaan di Indonesia mengenai ekonomi, yang berjalan baik, politik juga berjalan baik, proses menuju ke pileg dan pilpres juga dalam keadaan yang baik," ucapnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika