Senin 14 Jan 2019 09:23 WIB

Ahad Malam 6 Kali Guguran Lava Meluncur dari Merapi

Status Merapi masih dipertahankan di level Waspada.

Luncuran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari wilayah Balerante, Kemalang, Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (12/1/2019) dini hari.
Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho
Luncuran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari wilayah Balerante, Kemalang, Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (12/1/2019) dini hari.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat enam kali guguran lava pijar meluncur dari Gunung Merapi pada Ahad (13/1) malam ke arah hulu kali Gendol. Pagi ini Merapi berkabut dengan cuaca berawan.

"Sejak pukul 19.50 hingga 21.21 WIB telah teramati 6 kali guguran lava ke arah hulu Kali Gendol dengan jarak luncur antara 200-600 m dan durasi 35-86 detik. Tingkat aktivitas Merapi Waspada (Level 2). Masyarakat diimbau untuk tetap tenang" tulis akun twitter resmi BPPTKG dikutip di Yogyakarta, Senin (14/1).

Sementara itu berdasarkan pemantauan BPPTKG melalui Pos Pengamatan Gunung Merapi (PGM) Ngepos pada Senin (14/1) pagi, visual Merapi berkabut dengan cuaca berawan. Suhu udara tercatat 30,2 derajat celsius, kelembaban udara 77 persen RH, tekanan udara 943,6  hPa, angin tenang.

Berdasarkan analisis morfologi kubah lava Gunung Merapi yang dirilis terakhir oleh BPPTKG, volume kubah lava mencapai 439.000 meter kubik dengan laju pertumbuhan mencapai 3.400 meter kubik per hari atau lebih kecil dari pekan sebelumnya. Saat ini kubah lava masih stabil dengan laju pertumbuhan yang masih rendah, rata-rata kurang dari 20.000 meter kubik per hari.

Mengacu pada data aktivitas vulkanik Merapi, hingga saat ini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada level II atau Waspada dan. BPPTKG sementara tidak merekomendasikan kegiatan pendakian kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana. BPPTKG mengimbau warga tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement