REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Dai kondang asal Kota Bandung, KH Abdullah Gymnastiar atau akrab disapa Aa Gym, berharap Pemilu 2019 bisa berjalan dengan damai. Bahkan, perbedaan pilihan jangan sampai jadi pemicu pertengkaran dan permusuhan.
"Beda pilihan itu sudah biasa. Tapi, jangan sampai kita saling bermusuhan atau bertengkar," ujar Pimpinan Ponpes Daarut Tauhid Bandung ini, usai memberikan tausiyah di Masjid Agung Baing Yusuf, Purwakarta, Sabtu (12/1).
Menurut Aa Gym, perbedaan adalah hal yang biasa. Apalagi, dalam konteks pemilu. Tetapi, jika gara-gara beda pilihan ini, justru terjadi pertengkaran. Maka, hal itu adalah dosa
Oleh karena itu, Aa Gym meminta masyarakat untuk bisa saling menghargai adanya perbedaan. Sebagai warga negara, dia mengaku memiliki pilihan sendiri. Namun, hal itu tidak membuat Aa Gym bermusuhan dengan pihak yang berbeda pilihan dengannya.
Bahkan, Aa Gym berpesan meski sibuk berkampanye atau berpolitik, jangan sampai melupakan Allah SWT. Dekati ke Allah, karena tetap saja Allah yang menentukan pemimpin itu. Jangan sampai hanya sibuk berkampanye, tapi lupa ke Allah.
Pada isi ceramahnya yang dihadiri oleh ratusan warga itu, Aa Gym menjelaskan bahwa seharusnya tujuan berkampanye itu berlomba-lomba berbuat kebaikan. Seperti halnya, memberi contoh yang baik bagi masyarakat.
Berkata-kata dengan baik saat menyampaikan sesuatu. Serta, harus memiliki niat yang paling baik dan melakukan hal-hal yang terbaik. Karena, yang paling benar itu adalah yang paling bagus niat dan caranya.
"Allah SWT jualah yang menentukannya," ujar Aa Gym.