Sabtu 12 Jan 2019 01:50 WIB

Curah Hujan Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Cisolok Waspada

BMKG memperkirakan curah hujan di daerah itu masih tinggi intensitasnya.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Andi Nur Aminah
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati
Foto: RepublikaTV/Fakhtar Khairon Lubis
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat Dusun Cimapag, Kecamatan Cisolok, Sukabumi, Jawa Barat mewaspadai potensi longsoran susulan. Sebab, BMKG memperkirakan curah hujan di daerah itu masih tinggi intensitasnya.

“Dengan kondisi curah hujan seperti sekarang, maka besar kemungkinan adanya longsor susulan,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Cisolok, Sukabumi, Jumat (11/1).

Baca Juga

Karena itu, dia meminta masyarakat tetap waspada dan menjauhi daerah-daerah rawan longsor. Selain itu, dia meminta perhatian serius dari pemerintah daerah setempat agar lebih tanggap dalam upaya mitigasi dan penanggulangan bencana di wilayahnya.

Dwikorita mengatakan, PVMBG telah memetakan wilayah rentan longsor di daerah itu dan seluruh Indonesia. “Dalam peta tersebut, wilayah ini (Cisolok) termasuk zona menengah dan tinggi untuk pergerakan tanah. Artinya daerah ini dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal,” ujar dia.

Selain itu, Dwikorita menghimbau daerah rawan longsor tidak dijadikan area pemukiman warga. Menurut dia, lebih baik daerah rawan longsor menjadi kawasan lindung. Karena itu, dia beranggapan relokasi menjadi pilihan tepat bagi warga setempat.

Kunjungan ke Cisolok dilakukan bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo dan Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani. Mereka melalukan penanaman tanaman vetifer (akar wangi) yang mampu memperlambat dan menyebarkan limpasan air, mengurangi erosi tanah, mempertahankan kelembaban tanah, dan memerangkap sedimen serta zat-zat kimia pertanian.

Bencana tanah longsor menerjang Dusun Cimapag, Desa Sinaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada malam pergantian tahun baru 2019. Sebanyak 29 rumah tertimbun material longsor. Akibat bencana tersebut, sebanyak 32 orang ditemukan meninggal dunia, satu orang dinyatakan hilang, 64 orang berhasil diselamatkan, dan tiga orang cedera. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement