REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais meluncurkan buku baru berjudul, Hijrah: Selamat Tinggal Revolusi Mental, Selamat Datang Revolusi Moral di Jalan Daksa I, Jakarta, Jumat (11/1). Buku tersebut merupakan kritik Amien terhadap Revolusi Mental yang kerap digaungkan di era pemerintahan Presiden Joko Widodo.
"Menurut saya Revolusi Mental Pak Jokowi itu memang tidak jelas, tidak ada dokumen otentik yang mengenai, apa sih maksudnya? Pak Jokowi nggak punya otentik, kemudian tidak ada dokumen argumentatif dari pemerintah, cuma memang ada breakdown-nya itu," kata Amien.
Ia juga menganggap bahwa rezim Jokowi selama empat tahun terakhir ini tidak memiliki kompas moral. Akibatnya, orang menjadi gampang untuk berbuat bohong, dan cenderung permisif.
"Rezim Jokowi ini tidak punya moral kompas. Tidak punya kompas paradigma atau penunjuk moral sehingga sangat lemah tidak bisa misalkan ini benar ini salah. Ini legal ini ilegal, Ini moral ini imoral itu tidak," tuturnya.
Ia juga mengaku tidak khawatir bahwa gagasan revolusi moral merupakan jiplakan dari revolusi mental Jokowi. Jusru sebaliknya, ia ingin mengakhiri Revolusi Mental Jokowi yang dianggap gagal. Selain itu ia menambahkan, bahwa Revolusi Moral dinilai lebih penting dan lebih dibutuhkan ketimbang Revolusi Mental.
"Bedanya dengan moral, moral itu memang dari sananya itu, itu dimaksudkan kemampuan seorang manusia bisa membedakan this is right and this wrong, mana yang benar mana yang salah. ini terpuji, ini terkutuk itu moral," ungkap mantan Ketua MPR tersebut.
Mantan Komisioner Komnas HAM periode 2012-2017 Natalius Pigai juga turut hadir dalam peluncuran buku tesebut. Ia mengaku terkejut dengan keberanian Amien yang mengkritik Revolusi Mental.
"Dengan munculnya revolusi ini merupakan pembaharuan, lebih baik, lebih maju, lebih berdaulat dibandingkan revolusi mental," kata Pigai.
Dalam buku baru Amien tersebut terdapat 10 poin yang dibahas. Pendahuluan, Prestasi Jokowi, Revolusi Mental, Selamat Datang Revolusi Moral, Fenomena Lainnya (Islamophobia, Neo Orde Baru, Waspadai Politik Libensraum China, Imbauan untuk TNI dan Polri, Peringatan pada KPU, Imbauan untuk Media, dan Catatan Penutup. Total halaman buku bersampul wajah Amien tersebut sebanyak 73 halaman.