Jumat 11 Jan 2019 17:56 WIB

Istri Meninggal, Suami Ini Pergi Begitu Saja

Polisi mendapat laporan ada jasad yang tak diurus keluarganya.

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Teguh Firmansyah
Korban meninggal (ilustrasi)
Foto: www.123rf.com
Korban meninggal (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Kematian Otih Rohaeti (45 tahun), yang mengontrak di Kampung Sukasirna RT 10/03, Desa Sindabgsari, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta, membuat geger warga setempat.

Pasalnya, warga Sumedang itu baru 10 hari ngontrak di wilayah itu. Selain itu, suami korban justru pergi begitu saja tanpa mengurusi jenazah isterinya tersebut.

Kapolsek Plered Kompol Slamet Harjanto, mengatakan, polisi mendapatkan laporan dari warga ada jasad yang tak diurus oleh keluarganya. Jasad tersebut, mengontrak di salah satu rumah warga di Kampung Sukasirna. Bahkan, suami korban justru melarikan diri.

"Kita saat ini, sedang melacak alamat korban. Termasuk, keberadaan suaminya. Sebab, suaminya itu kabur," ujar Slamet, kepada sejumlah media, Jumat (11/1).

Baca juga, Oknum TNI Tusuk Tetangga Hingga Tewas, Diduga Gangguan Jiwa.

Dalam kartu keluarga, korban atas nama Otih Rohaeti binti Endin, yang merupakan warga Parakan Muncang, Kampung Girilaya RT 04/15, Desa Pasinanjung, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang. Sedangkan, suaminya di KK tersebut atas nama Anim bin Kasman.

Bermodalkan KK yang diberikan korban ke pemilik kontrakan, kepolisian bergerak berkoordinasi dengan polisi di Sumedang. Akan tetapi, lanjut Slamet, dari pihak kepolisian Sumedang menyebutkan korban sudah 15 tahun pindah rumah dari alamat yang di KK.  "Jadi, kami kebingungan mencari anggota keluarga korban. Sampai saat ini, jenazah korban berada di RSUD Bayu Asih. Sedang dalam proses visum," ujar Slamet.

Sementara itu, pemilik kontrakan, Mimin (60 tahun) mengatakan, korban dan suaminya baru ngontrak selama 10 tahun terakhir. Kemarin, atau sehari sebelum meninggal, korban sempat mengeluhkan sakit perut, lalu membeli obat ke warung.

"Tadi pagi sekitar pukul 09.00 WIB, saya didatangi suami korban, untuk melihat kondisi isterinya," ujar Mimin.

Saat dilihat, korban sudah terbujur kaku. Jasad korban, dibaringkan di atas karpet lantai. Setelah itu, suami korban meminta izin meminjam sepeda motor anak Mimin. Dengan alasan, mau memberitahu keluarganya.

Tak lama berselang, suami korban datang lagi. Kemudian, menyerahkan alamat korban yang di Sumedang. Lalu, suaminya pergi lagi. Di tunggu sampai berjam-jam, suami korban tak kunjung datang.

"Karenanya kami lapor polisi. Setelah di cek sama petugas, alamat yang diberikan ke kami ternyata palsu. Termasuk, nama Anim tidak ada. Yang ada adalah warga Subang, dan setelah dicek orangnya masih ada serta sudah tua dan tinggal sama isterinya," ujar Mimin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement