Jumat 11 Jan 2019 09:44 WIB

Kejadian Gempa Meningkat Selama 2018

Banyak kejadian yang belum pernah terjadi, bahkan di negara lain seperti likuefaksi.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati
Foto: dok. Humas BMKG
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah kejadian gempa bumi di Indonesia sepanjang 2018 hampir dua kali lipat dari rata-rata jumlah kejadian gempa bumi pada tahun-tahun sebelumnya. Hal itu menurut data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

"Kejadian gempa pada 2018 itu terjadi peningkatan dibanding tahun-tahun sebelumnya, dari rata-rata 6.000 menjadi di atas 10 ribu. Dan banyak kejadian yang belum pernah terjadi, bahkan di negara lain juga tidak terjadi, contohnya likuefaksi," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Jakarta, Jumat (11/1).

Menurut data Pusat Gempa Nasional BMKG, wilayah Indonesia selama 2018 mengalami 11.577 kali kejadian gempa dengan berbagai magnitudo. Angka ini jauh lebih banyak dibandingkan 7.172 aktivitas gempa yang terekam sepanjang 2017.

Indonesia sepanjang tahun 2018 juga mengalami peningkatan kejadian gempa tektonik hingga sekitar 50 persen menjadi 4.405 kejadian. Gempa-gempa yang terjadi selama 2018 kebanyakan bermagnitudo kurang dari lima. Hanya ada 297 gempa yang magnitudonya di atas lima.

Pusat dari kejadian-kejadian gempa yang terjadi selama kurun waktu itu mayoritas dangkal. Dengan jumlah gempa yang berpusat pada kedalaman kurang dari 60 kilometer tercatat 9.585 kejadian.

Sementara gempa yang pusatnya berada pada kedalaman menengah, 61 hingga 300 kilometer, terjadi 1.856 kali dan gempa. Dengan hiposenter dalam di atas 300 kilometer terjadi 136 kali.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement