Jumat 11 Jan 2019 09:32 WIB

BMKG: Fenomena El Nino Pengaruhi Potensi Kebakaran Hutan

Para pemimpin daerah diimbau mengintensifkan kegiatan pengendalian kebakaran hutan.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Andi Nur Aminah
Refleksi Kinerja Kemenhut 2018. Menteri KLHK Siti Nurbaya Bakar menyampaikan paparan saat Dialog Refleksi Kinerja 2018 untuk Peningkatan Kerja Tahun 2019 di Jakarta, Senin (31/12).
Foto: Republika/ Wihdan
Refleksi Kinerja Kemenhut 2018. Menteri KLHK Siti Nurbaya Bakar menyampaikan paparan saat Dialog Refleksi Kinerja 2018 untuk Peningkatan Kerja Tahun 2019 di Jakarta, Senin (31/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan musim kemarau 2019 akan dipengaruhi oleh fenomena El Nino yang memengaruhi peningkatan potensi kebakaran hutan dan lahan. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengimbau masyarakat agar waspada dan siap siaga atas prediksi fenomena El Nino tersebut.

“Saya mengajak seluruh gubernur dan pempimpin daerah dapat mengambil langkah tepat serta bisa melaporkan kejadian kebakaran hutan dan lahan serta potensi kekeringan yang terjadi,” kata Nurbaya, Kamis (10/1).

 

Menurut dia, selain pihaknya, kebakaran hutan dan lahan secara khusus juga ikut dipantau oleh presiden dan menjadi perhatian dunia internasional. Nurbaya mengimbau kepada para pemimpin daerah untuk mengintensifkan kegiatan pengendalian kebakaran hutan dan lahan dengan cara mengutamakan kegiatan pencegahan.

Pencegahan, kata dia, dapat dilakukan melalui groundcheck hotspot, sosialisasi, patroli intensif, menggerakkan posko yang dibentuk, mengkordinasikan seluruh potensi daerah, serta meningkatkan koordinasi kelada semua elemen.

“Awal tahun ini kita bersyukur kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau bisa diatasi dengan baik. Manggala Agni bersama-sama TNI, Polri, pemerintah daerah, serta unsur masyarakat saling bahu-membahu melakukan pencegahan di lapangan,” kata dia.

Menurut dia Manggala Agni melakukan patroli dan sosialisasi kepada masyarakat di wilayah rawan. Monitong dan pengecekan titik panas yang terpantau dapat terus dilakukan langkah antisipatif.

Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lingkungan, Rafffles, berhasil melakukan upaya pencegahan sehingga mengurangi intensitas kebakaran hutan yang terjadi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement