REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Sudirman Said menyebut masyarakat menonton ketidakadilan yang terjadi terhadap Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Menurutnya, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) terlalu cepat memanggil Anies terkait dugaan kampanye terselubung.
"Ya inilah suasana ketidakadilan itu dan masyarakat menonton itu," ujar Sudirman di kediaman Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), di Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (10/1).
Sudirman menuturkan, banyak kepala daerah yang melakukan menunjukkan simbol jari seperti yang Anies lakukan namun tidak buru-buru diperiksa. Ia pun berharap, penyelenggara pemilu, baik Bawaslu maupun Komisi Pemilihan Umum (KPU) betul-betul bersikap netral.
"Itu pesan dari Pak SBY tadi, mudah-mudahan penyelenggara pemilu kita netral," katanya.
Sudirman menjelaskan, ia berada di belakang Anies ketika rekan sesama mantan menterinya itu berpidato di kegiatan Konferensi Nasional Partai Gerindra, di Sentul, Jawa Barat, Senin (17/12). Menurutnya, apa yang dilakukan Anies sama sekali bukan kampanye.
"Beliau hanya menceritakan proses di DKI dan laporan kepada audiens sudah ini, sudah itu, kemudian menyatakan insyaallah yang terjadi di Jakarta terulang di Nasional," jelasnya.