Jumat 11 Jan 2019 02:45 WIB

Strategi Apik Dibutuhkan Perindo Agar Capai Target

kepengurusan Partai Perindo hingga di tingkat ranting bisa menjadi ujung tombak.

Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Ketua Umum Partai Perindo Harry Tanoesoedibjo (kanan) bersiap memberikan pembekalan bagi calon anggota legislatif Partai Perindo di Jakarta, Senin (17/9).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Ketua Umum Partai Perindo Harry Tanoesoedibjo (kanan) bersiap memberikan pembekalan bagi calon anggota legislatif Partai Perindo di Jakarta, Senin (17/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Analis Sosial Politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun menilai ada potensi Perindo memberikan kejutan pada Pemilu 2019. "Jika ada kejutan baru dari strategi baru Perindo. Saya kira memungkinkan akan terjadinya lompatan suara," ujar Kang Ubeid, Kamis (10/1).

Untuk memenuhi tujuan itu diperlukan kinerja dari mesin partai yang optimal dan maksimal, sehingga mampu menciptakan strategi politik yang apik dengan didukung hasil riset terkait kondisi di lapangan.

"Tentunya membutuhkan kerja mesin politik yang dahsyat, militan, dan berbasis riset, karena strategi jitu itu berbasis riset.  Jadi, militansi mesin politik dan strategi kampanye berbasis riset itu yang bisa membuat Perindo menentukan langkah-langkah strategis dalam dua bulan ke depan," katanya dalam siaran persnya.

Ia mengatakan kepengurusan Partai Perindo hingga di tingkat ranting bisa menjadi ujung tombak partai dalam meraup suara dan memperoleh kemenangan di Pemilu Legislatif dan Pilpres mendatang.

"Dengan perluasan jaringan dan pengurus di tingkat paling bawah itu, memungkinkan ruang daya kampanye yang luas dibandingkan jika tidak ada perluasan kepengurusan di tingkat yang paling rendah," katanya.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Partai Perindo menjadi satu-satunya partai pendatang baru yang mampu meraih elektabilitas hingga 3% dibandingkan partai lainnya. Seperti PSI, Partai Berkarya dan Partai Garuda yang selalu berada di bawah 1% atau masuk dalam kategori parnoko alias partai nol koma.

LSI Denny JA mencatat pada Agustus 2018, Perindo meraih angka 1,7%, September 1,4%, Oktober 3,0%, November 2,2% dan Desember 1,9%. Jika ditambah dengan margin of error 2,9%, maka ambang batas PT 4% terlampaui.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement