REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Warga Kota Sukabumi diminta tetap tenang menyikapi adanya dua guncangan gempa yang terjadi dalam dua hari terakhir. Sebabnya dua guncangan gempa tersebut cukup kuat dirasakan warga.
Guncangan gempa terjadi pada Senin (7/1) malam, dengan magnitudo 4,8 skala Richter (SR) yang berpusat di Tasikmalaya, Jawa Barat. Data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, gempa tersebut terjadi pada pukul 22.04 WIB.
Lokasi gempa berada pada titik koordinat 8.15 LS, 107.88 BT dan berpusat di 62 Kilometer Barat Daya Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat dengan kedalaman 21 Kilometer. Gempa dirasakan di Sukabumi, Garut, Tasikmalaya dan Ciamis.
Sementara gempa kedua terjadi, Selasa (8/1), dengan kekuatan 5,4 SR sekitar pukul 16.54 WIB. Titik koordinat berada pada lintang 7.85 LS dan 106.48 BT dengan kedalaman 10 kilometer. Lokasi gempa berpusat di 113 kilometer Barat Daya Kota Sukabumi dan 121 kilometer Barat Daya Kabupaten Sukabumi.
''Kami minta masyarakat tenang dan tetap siaga serta waspada,'' ujar Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi Zulkarnain Barhami, Rabu (9/1). Namun warga harus selalu mengecek kebenaran informasi pada institusi yang berhak mengeluarkan informasi mitigasi bencana.
Zulkarnain meminta warga mencari informasi bencana pada situs yang resmi di beberapa lembaga. Misalnya Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG), Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), BPBD dan lain lain.
Menurut Zulkarnain, seluruh kawasan atau kecamatan di Kota Sukabumi merupakan rawan gempa. Sebabnya Kota Sukabumi berada di atas sesar aktif Cimandiri.
Di sisi lain ungkap Zulkarnain, gempa yang terjadi dua kali tersebut dilaporkan tidak menimbulkan kerusakan. Namun untuk gempa yang terjadi pada Senin malam yang berpusat di Tasikmalaya dilaporkan ada dinding rumah warga yang roboh.
''Kami menerima laporan peristiwa dinding rumah 3 x 3,4 meter di RT 03 RW 07 Cipanengah Kecamatan Lembursitu roboh,'' kata Zulkarnain. Pada peristiwa ini seorang korban mengalami luka ringan mengenai punggung terkena material dinding yang jatuh.
Menurut keterangan, pada saat kejadian korban sedang duduk di kamar sambil bermain handphone dan tiba-tiba dinding tersebut roboh. Kejadian tersebut kemungkinan dipicu oleh gempa Tasikmalaya, Senin malam, yang roboh tidak lama setelah gempa yang dirasakan sebagai anggota warga Sukabumi.
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi menambahkan, setelah gempa yang dikabarkan berpusat di Kota Sukabumi warga diminta tetap tenang dan tidak terpengaruh dengan adanya isu yang menyesatkan. Namun warga tetap harus meningkatkan kewaspadaan karena Kota dan Kabupaten Sukabumi merupakan daerah yang rawan gempa bumi.