Rabu 09 Jan 2019 14:30 WIB

PLN Listriki 5.600 Rumah di NTT

Pertumbuhan pemakaian energi listrik di NTT hingga 2018 telah mencapai 8,44 persen

Petugas PLN memeriksa tegangan listrik di rumah pelanggan. (Ilustrasi)
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Petugas PLN memeriksa tegangan listrik di rumah pelanggan. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) telah melistriki sebanyak 5.600 rumah yang dibangun para pengembang anggota Real Estate Indonesia (REI) Provinsi NTT. Pertumbuhan pemakaian energi listrik di NTT hingga 2018 telah mencapai 8,44 persen

"Dari tahun 2017 ada 2.600 rumah yang  kami bangun kemudian di tahun 2018 sekitar 3.000 rumah, semuanya sudah dilistriki PLN," kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) REI NTT Bobby Pitoby dalam pertemuan dengan PLN Wilayah NTT di Kupang, Rabu (9/1).

Ia menyampaikan terima kasih atas dukungan PLN yang bersinergi dalam menghadirkan rumah layak bagi masyarakat di provinsi setempat. Bobby mengatakan, untuk tahun 2019, pihaknya menargetkan akan kembali membangun sebanyak 3.500 unit rumah.

Pihaknya akan memetakan kembali lokasi pembangunan rumah sesuai dengan area kerja PLN dan terkait dengan kebutuhan listrik setiap bulan. Lebih lanjut, Bobby menjelaskan, hingga sekarang sudah sebanyak 74 perusahaan yang tergabung dalam REI NTT yang mengerjakan pembangunan rumah di provinsi berbasiskan kepulauan ini.

"Kami berharap sinergi ini tetap kuat sehingga target pembangunan rumah dalam tahun ini bisa berjalan lancar dengan dukungan pasokan listrik yang dibutuhkan," katanya.

Senior Manager Niaga dan Pelayanan Pelanggan PT PLN Wilayah NTT Andhoko Soeyono mengapresiasi sinergi yang dibangun bersama tersebut. Kerja sama ini dalam semangat bersama untuk menumbuhkan perekonomian di daerah setempat.

Dijelaskannya, pertumbuhan pemakaian energi listrik di NTT hingga 2018 telah mencapai 8,44 persen atau melebihi target nasional sebesar 5 persen. Menurutnya ini menandakan pertumbuhan ekonomi semakin menggeliat di daerah setempat.

Ia menjelaskan dalam mewujudkan layanan listrik bagi rumah-rumah, dibutuhkan peran tiga pihak di antaranya PLN, lembaga untuk SLO (Sertifikat Laik Operasi) dan instalator. "Setiap bulan juga PLN NTT selalu menyambung 4.200 unit dan kami berharap ke depan penyambungan listrik baik untuk kawasan perumahan maupun rumah warga tetap terlayani dengan baik," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement