Rabu 09 Jan 2019 08:57 WIB

Saat Wasit Liga 3 Disogok Rp 45 Juta

Satgas sudah menahan lima tersangka terkait skandal culas kompetisi sepak bola.

Ilustrasi pengaturan skor pertandingan sepak bola.
Foto:

Sepanjang pekan lalu, satgas meminta keterangan dari sejumlah pengurus Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) dan operator kompetisi Liga Indonesia Baru (LIB). Bahkan, pada pekan pertama pembentukan, satgas juga meminta keterangan dari Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) terkait skandal sepak bola nasional.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI Ratu Tisha Destria meminta masyarakat agar memisahkan antara penegakan hukum positif dan penerapan sanksi dalam sepak bola. Pernyataannya itu untuk menanggapi banyaknya komentar masyarakat yang menilai PSSI tak tegas dalam memberantas pengaturan skor.

Ratu Tisha mengatakan, aksi satgas merupakan penegakan hukum positif yang diatur dalam beleid nasional, baik perdata maupun pidana. “Setiap hal yang berkaitan dengan hukum positif yang ditegakkan oleh kepolisian terhadap individu-individu di PSSI saat ini, PSSI wajib untuk menghargai proses itu,” ujar dia saat dijumpai di Jakarta, Selasa (8/1).

Sementara PSSI, kata dia, hanya memiliki kewenangan memberikan sanksi dalam koridor sepak bola yang berkiblat pada statuta FIFA dan statuta PSSI. Hukuman yang diberikan pun berbeda. Penegakan hukum positif bisa berdampak pada penjara sebagai bentuk sanksi, sedangkan acuan statuta tak mungkin mengarah pada hukuman kurungan badan.

“Apa hukuman yang paling berat bagi keluarga PSSI? Yaitu, ketika dia tidak bisa melakukan lagi apa yang dia cintai, yaitu sepak bola," katanya.

Oleh karena itu, Ratu mengklaim, PSSI saat ini menyambut baik keberadaan satgas. Bagi dia, Satgas Antimafia Bola menjadi amunisi baru untuk membersihkan sepak bola Indonesia dari praktik culas para mafia.

Dia mengklaim, PSSI tak tinggal diam atas kasus pengaturan skor yang telah dikuak oleh satgas. PSSI melalui komisi disiplin ikut mengusut skandal yang terjadi dalam laga Persebara melawan Persekabpas Pasuruan.

Kemarin, Komdis PSSI mendengarkan penjelasan dari Manajer Persebara, Lasmi Indaryani, tentang aksi suap-menyuap di Liga 3. Lasmi merupakan pihak pertama yang melaporkan skandal manipulasi pertandingan dan pengaturan skor yang saat ini ditangani oleh satgas.  (ed: satria kartika yudha)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement