Selasa 08 Jan 2019 17:00 WIB

BI Bantu Sarana Pipanisasi Air Korban Longsor Sukabumi

BI juga menggandeng Unpad memberikan layanan kesehatan.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Dwi Murdaningsih
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat Doni P Joewono menyerahkan bantuan kepada korban longsor di Desa Sirna Res Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi Selasa (8/1). Bantuan diterima oleh ketua atau pemangku adat Kasepuhan Adat Sinar Resmi Abah Asep Nugraha.
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat Doni P Joewono menyerahkan bantuan kepada korban longsor di Desa Sirna Res Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi Selasa (8/1). Bantuan diterima oleh ketua atau pemangku adat Kasepuhan Adat Sinar Resmi Abah Asep Nugraha.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Bank Indonesia (BI) memberikan bantuan kepada korban longsor di Kampung Garehong Dusun Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi Selasa (8/1). Bantuan tersebut terutama untuk membangun sarana atau pipanisasi air bersih.

Pemberian bantuan tersebut langsung diserahkan oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat Doni P Joewono kepada ketua atau pemangku adat Kasepuhan Adat Sinar Resmi Abah Aseo Nugraha. Selain dari BI, bantuan juga berasal dari Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD).

"Kami mewakili BI ditugaskan dewan gubernur untuk hadir langsung menyampaikan bantuan kepada korban longsor Sukabumi,'' ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat Doni P Joewono kepada wartawan di Kasepuhan Adat Sinar Resmi Selasa (8/1).

Ia menerangkan bantuan juga berasal dari perbankan Jabar yang berjumlah 110 yang ikut memberikan dukungan membantu korban bencana di Sukabumi. Bantuan yang diberikan ungkap Doni sebelumnya dikomunikasikan terlebih dahulu dengan Ketua Kasepuhan Adat Sinar Resmi Abah Asep Nugraha. Sebabnya permukiman warga yang terdampak bencana berada di wilayah kampung adat.

Berdasarkan informasi, warga membutuhkan solusi untuk masalah air bersih. Sehingga BI dan BMPD akan membangun sarana air bersih berupa pipanisasi sepanjang lima kilometer dari sumber air ke permukiman warga. Biaya untuk pemasangan pipa air ini masih dihitung besarannya.

Doni menerangkan, penanganan masalah air bersih ini disesuaikan dengan kearifan lokal di kampung adat. Misalnya untuk mendapatkaan air tidak dengan cara di bor dan menanam padi hanya setahun sekali.

Selain membantu sarana air bersih kata Doni, BI juga menggandeng Universitas Padjadjaran (Unpad) memberikan layanan kesehatan. Layanan ini diberikan di rumah Kasepuhan Adat Sinar Resmi.

Bantuan lainnya yang diberikan sambung Doni adalah pemberian trauma healing kepada anak korban bencana. Mereka diberikan motivasi, semangat dan percaya diri setelah mengalami musibah bencana. Ketiga kegiatan ini diharapkan dapat membantu meringankan beban penderitaan warga yang terdampak bencana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement