Selasa 08 Jan 2019 14:26 WIB

Tebing di Jalan Punclut Lembang Rawan Longsor

Di jalan tersebut sudah beberapa kali terjadi longsor yang mendekati badan jalan.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Gita Amanda
Tebing yang berada di samping jalan Pagerwangi atau jalan yang dikenal Punclut di Kampung Babakan Bandung, RT 01 RW 10, Desa Pagerwangi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat rawan longsor dan kondisinya longsoran mendekati badan jalan tersebut.
Foto: Republika/Fauzi Ridwan
Tebing yang berada di samping jalan Pagerwangi atau jalan yang dikenal Punclut di Kampung Babakan Bandung, RT 01 RW 10, Desa Pagerwangi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat rawan longsor dan kondisinya longsoran mendekati badan jalan tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, LEMBANG -- Tebing yang berada di samping Jalan Pagerwangi atau jalan yang dikenal Punclut di Kampung Babakan Bandung, RT 01 RW 10, Desa Pagerwangi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat rawan longsor. Berdasarkan pantauan, tebing yang sudah  beberapa kali longsor dan mendekati badan jalan tersebut dipasang garis polisi dan spanduk bertuliskan 'Hati-hati sepanjang jalan ini rawan longsor'.

Jalan alternatif dari Kota Bandung menuju Lembang ini terpantau ramai dengan kendaraan roda dua dan empat. Jika dilihat dari jalan maka kondisi tebing tidak terlihat sebab tertutup oleh rumput liar yang tumbuh tinggi.

Salah seorang warga Kampung Babakan Bandung, Iyan (28 tahun) mengungkapkan dua minggu terakhir tebing tersebut mengalami longsor. Kondisi tersebut bisa bertambah parah jika terjadi hujan deras terus menerus.

"Terakhir longsor, dua minggu lalu. Kalau hujan terus tanah suka longsor," ujarnya saat ditemui di Jalan Pagerwangi, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (8/1).

Dirinya mengungkapkan, kondisi tebing yang sering mengalami longsor sangat rawan sebab sudah hampir mencapai badan jalan. Beberapa pohon yang berada ditebing ikut tergerus ketika hujan deras terjadi.

Sementara itu, Kepala Desa Pagerwangi, Agus Ruhidayat mengungkapkan jalan tersebut sudah beberapa kali terjadi longsor yang mendekati badan jalan. Pihaknya memasang garis polisi serta spanduk imbauan agar tidak mendekati bibir jalan karena membahayakan.

"Kami khawatir terjadi longsor semakin besar. Tahun 2004, longsor terjadi dan menimbun dua orang warga, satu orang salah satunya tewas," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement