REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di awal 2019, Medical Rescue Commite (MER-C) mengirimkan lagi enam relawan ke Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah. Fokus kegiatan MER-C kali ini adalah capacity building dalam rangka meningkatkan pemahaman dan wawasan mengenai kebencanaan.
"Kegiatan ini adalah lanjutan misi kemanusiaan MER-C dalam bentuk capacity building terhadap mitra lokal MER-C di Kota Palu, yaitu RS Sis Aljufrie dan Yayasan Al Khairaat," kata Koordinator Kegiatan Capacity Building MER-C, Hadiki Habib melalui keterangan tertulis kepada Republika.co.id, Selasa (8/1).
Hadiki menyampaikan, capacity building dilakukan dalam bentuk dua kegiatan. Di antaranya seminar dan pelatihan yang berlangsung pada 5-6 Januari 2019. Volunteer on Disaster menjadi tema seminar capacity building di Aula Ibnu Sina Fakultas Kedokteran Universitas Alkhairaat Palu. Seminar tersebut diikuti sekitar 100 peserta yang berasal dari mahasiswa, staf Fakultas Kedokteran dan staf RS Sis Aljufrie Palu.
Narasumber seminar, Dokter Arief Rachman memberikan pemaparan mengenai jihad profesi dan initial assessment of disaster. Kemudian Lutfiah Sahabuddin sebagai pembantu Dekan III Fakultas Kedokteran Universitas Alkhairaat memaparkan tentang peran mahasiswa sebagai relawan bencana Kota Palu.
"Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah, Reni Lamdjido juga turut hadir sebagai narasumber yang menyampaikan materi peran klaster kesehatan dalam mengelola relawan bencana," ujarnya.
Hadiki menyampaikan, kegiatan capacity building dilanjutkan dengan pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) dan Automatic External Defibrilator (AED) di RS Sis Al Jufrie. Peserta terdiri dari dokter, perawat dan staf non medis RS dengan total peserta sebanyak 60 orang.
MER-C berharap, ke depan akan dilaksanakan lagi kegiatan Community Based Disaster Awareness di Kota Palu yang melibatkan peserta lebih banyak. Sebelumnya Kota Palu dilanda bencana gempa bumi, likuifaksi dan tsunami. Akibat bencana tersebut banyak orang yang meninggal dunia.