Senin 07 Jan 2019 18:05 WIB

BPN Sesalkan Pemaparan Visi-Misi Dibatalkan

Prabowo merasa lebih tertantang jika visi-misi disampaikan langsung.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Muhammad Hafil
Dahnil Anzar Simanjuntak
Foto: Fernan Rahadi / Republika
Dahnil Anzar Simanjuntak

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak menyesalkan keputusan KPU yang membatalkan pemaparan visi misi capres-cawapres yang rencananya digelar pada Rabu (9/1)  mendatang. Dahnil menyebut batalnya penyampaian visi-misi tersebut merupakan bukti dari menurunnya kualitas demokrasi Indonesia.

"Penyampaian visi-misi yang dibatalkan ini kerugian bukan hanya di sisi kami, tapi justru ini merugikan kualitas demorasi kita," kata Dahnil dalam diskusi Pojok Jubir BPN Prabowo-Sandiaga, di Media Center BPN Prabowo-Sandiaga, Jakarta, Senin (7/1).

Padahal, Dahnil menjelaskan, BPN ingin menciptakan kompetisi yang tidak hanya sekedar mencari kemenangan, tetapi juga bertujuan untuk mengedukasi masyarakat. Dengan dianulirnya penyampaian visi misi oleh capres-cawapres, maka publik terancam tidak dapat memperoleh secara utuh visi-misi pasangan calon yang akan ia pilih pada 17 April 2019 nanti.

Adanya penyampaian visi-misi tersebut sekaligus juga untuk menjawab kritik publik bahwa selama ini pasangan Prabowo-Sandiaga hanya mencari sensasi dan gimmick, tanpa ada isu subtantif yang diangkat. Dahnil memastikan, pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo-Sandi sangat siap menyampaikan visi misi untuk menjawab tudingan yang selama ini dialamatkan kepada keduanya.

"Jadi yang terbayang dari Pak Prabowo dan Bang Sandi, satu forum di mana ada panelis dari universitas yang punya kompetensi dan keadilan terus bisa menggali, bahkan bisa membantah, bisa mengkritik seluruh visi dan misi yang disampaikan oleh Pak Prabowo dan Bang Sandi selama dua jam itu, itu yang terbayang," ungkapnya.

Mantan ketua PP Pemuda Muhammadiyah tersebut menuturkan tugas KPU sebagai penyelenggara pemilu seharusnya memfasilitasi penyampaian visi dan misi oleh capres dan cawapres. Menurutnya Prabowo merasa lebih tertantang jika visi-misi disampaikan langsung oleh capres-cawapres.

"Media itu melihat kompetensi dan harapan yang ditawarkan oleh calon ya, itulah kenapa kemudian pada teman-teman berikutnya Mas Priyo dan kawan-kawan itu menyampaikan sebaiknya memang visi misi ini disampaikan langsung oleh capres dan cawapres," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement