Senin 07 Jan 2019 17:27 WIB

Dorong Wisata, Sukabumi Bangun Jalur Pedestrian

Langkah ini diambil untuk mendorong potensi wisata yang murah bagi masyarakat.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Gita Amanda
Wisatawan  melintasi  Situ Gunung Suspension Bridge di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Kadudampit, Sukabumi, Selasa (19/6).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Wisatawan melintasi Situ Gunung Suspension Bridge di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Kadudampit, Sukabumi, Selasa (19/6).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi akan membangun pedestrian yang menghubungkan tiga lokasi berbeda yang menjadi ikon daerah. Langkah ini diambil untuk mendorong potensi wisata yang murah bagi masyarakat.

"Pada 2019 ini kami akan menata tiga kawasan yang terintegrasi menjadi satu,’’ ujar Kepala Bidang Penataan Taman dan Kerusakan Lingkungan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Sukabumi Sony Hermanto kepada wartawan, Senin (7/1). Tiga lokasi tersebut yakni Gedung Juang 45 Sukabumi, Lapang Merdeka dan Alun-Alun Sukabumi.

Nantinya, kata Sony, dari Gedung Juang, Lapangan Merdeka hingga Alun-Alun akan terhubung dengan pedestrian. Hal ini dinilai akan menjadi satu destinasi wisata yang murah untuk masyarakat.

Sony menuturkan, penataan ini dilakukan agar masyarakat bisa betah dan menggunakan kawasan tersebut dengan nyaman. Bahkan di pedestrian tersebut juga didesain ramah untuk kalangan disabilitas.

Menurut Sony, desain mengenai penataan kawasan tersebut sudah selesai dibuat. Namun dalam pembangunannya masih menunggu apakah dilakukan Pemkot Sukabumi atau Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat. Sebabnya ada rencana Gubernur Jawa Barat akan mendesain langsung penataan Lapangan Merdeka dan Alun-Alun Sukabumi.

Sebelumnya, sebanyak tiga lokasi di Kota Sukabumi, Jawa Barat akan didesain langsung oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau sering disapa Emil. Sarana tersebut merupakan ruang terbuka publik yang akan menjadi ikon Sukabumi.

"Ada tiga lokasi yang rancangannya didesain gubernur,’’ ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi kepada wartawan Ahad (6/1). Ke tiga lokasi tersebut adalah Alun-Alun Kota Sukabumi, Lapangan Merdeka Sukabumi, dan Jalan Ir Djuanda atau Dago.

Menurut Fahmi, desain tersebut rencananya akan disampaikan pada Januari 2019. Selepas itu akan dilakukan pembangunan sesuai dengan desain yang dibuat oleh gubernur.

Fahmi menerangkan, pemkot saat ini memang tengah menggencarkan penataan kawasan kota. Terutama dengan memperhatikan sarana ruang terbuka publik atau taman terbuka hijau.

Harapannya ungkap Fahmi warga bisa menjadi lebih nyaman untuk berkumpul. Sehingga kenyamanan warga dalam menikmati ruang terbuka publik makin meningkat dibandingkan sebelumnya.

Ketiga lokasi tersebut lanjut Fahmi selama ini menjadi sarana bagi warga untuk berkumpul baik olahraga maupun aktivitas lainnya. Selain penataan kawasan tersebut pemkot juga menata trotoar agar lebih nyaman bagi pejalan kaki.

Oleh karena itu sudah selayaknya trotoar terbebas dari keberadaan kendaraan yang parkir sembarangan maupun Pedagang Kaki Lima (PKL). Terlebih saat ini pemerintah telah selesai membangun trotoar di sejumlah ruas jalan.

Ada lima titik lokasi pembangunan trotoar yakni Jalan Siliwangi, Jalan Suryakencana, Jalan R Syamsudin SH, Jalan RE Martadinata, dan Jalan Gudang. Trotoar ini lanjut Fahmi, dibuat lebih humanis untuk para pejalan kaki dan kaum difabel. Sehingga warga bisa menggunakan sarana tersebut dengan nyaman.

Fahmi menerangkan, selesainya pembangunan trotoar ini dibarengi dengan kampanye trotoar hanya khusus untuk pejalan kaki. Sebabnya selama ini trotoar seringkali digunakan untuk kepentingan di luar pejalan kaki seperti tempat PKL berjualan dan parkir kendaraan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement